RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Bupati (Wabup) Manggarai, Heribertus Ngabut, mengapresiasi kreasi dan inovasi yang dilakukan pihak Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 4 Langke Rembong. Inovasi dan kreatifitas itu diwujudkan dalam hal beradaptasi dengan kemajuan teknologi pada proses belajar mengajar di sekolah itu.
"Luar biasa dengan SMPN 4 Langke Rembong ini. Tentu saya memberi penghargaan dan penghormatan terhadap manajemen yang dibangun oleh kepala sekolah dan guru di lembaga sekolah ini, karena sudah melakukan inovasi dan kreasi," ujar Wabup Heri Ngabut, saat me-launching sejumlah aplikasi pendidikan, di halaman SMPN 4 Langke Rembong, Selasa (21/6) pagi.
Hadir Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4 Langke Rembong, Resman Wenseslaus Yan, Sekertaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO), Kabag Humas, perwakilan dari pemerintah Kecamatan Langke Rembong dan lurah setempat. Hadir pula Kepala Puskesmas Lao, Ketua Komite, para guru dan seluruh siswa/i SMPN 4 Langke Rembong, dan undangan lainnya.
Saat tiba di sekolah itu, Wabup Heri Ngabut bersama rombongan, disambut secara adat Manggarai, yakni tuak curu dan manuk kapu. Semua yang hadir dalam acara mengenakan busana adat Manggarai.
Menurut Wabup Heri Ngabut, di era sekarang, semua harus akrab dan bersahabat dengan teknologi. Inovasi dan kreasi yang dilakukan oleh SMPN 4 Langke Rembong, tentu untuk memudahkan banyak aspek, demi pencapaian hasil yang maksimal dalam proses belajar mengajar, sebagaimana yang diharapkan banyak pihak, baik oleh para guru, para murid, juga para orang tua.
"Teknologi ini merupakan bagian integral, bagaiman para guru dan murid menggunakan teknologi. Tentu supaya ruang proses belajar mengajar itu bisa berjalan dengan efektif dan efisien," kata Wabup Heri Ngabut.
Wabup berharap Dinas PPO Manggarai menjadikan apa yang telah dilakukan SMPN 4 Langke Rembong ini sebagai pilot project demi mendorong para murid dan guru di sekolah lain, untuk belajar juga bagaimana membangun kreasi dan inovasi.
Mengenai masih adanya kekurangan sarana dan prasarana di sekolah itu, Wabup Heri Ngabut mengatakan, Pemkab Manggarai tentu punya niat baik tentang hal itu. "Progres juga sudah mulai ada. Pemerintah sudah mulai pikir pelan-pelan. Pertama, peningkatan kapasitas SDM para guru. Melalui Bimtek, diskusi, seminar, dan lainnya. Kedua dari aspek uang. Meski belum cukup kuat merespon keterbatasan yang ada. Tapi hak-hak guru tetap itu diperhatikan. Juga sarana dan prasarana itu menjadi hal penting, seperti laboratorium, dan ruang-ruang praktik," sebutnya.
Sementara Kepala SMPN 4 Langke Rembong, Resman Wenseslaus Yan, menjelaskan, dalam gebyar tahun pelajaran 2021/2022, pihaknya menampilkan beberapa aplikasi yakni System Informasi Manajemen Terpadu dan Berkelanjutan (SIM), aplikasi tekun, aktif dan belajar (TABE). Aplikasi lainnya, Spend-QR-Abs, e-PPDB, Media Online SMPN4LR, SMPN4LrOfficial, dan Jomel Project.
Selain itu, dalam bidang budaya, diadakan perlombaan permainan tradisional Rangkul Alu dan Tenggara antarkelas. Permainan ini dilaksanakan untuk meningkatkan perilaku cinta budaya. Disamping itu ada olimpiade nasional untuk sejumlah mata pelajaran. Kemudian ada lomba desain grafis, serta pameran media pembelajaran dan hasil karya peserta didik.
"Terkait aplikasi SIM, ini merupakan suatu media penyimpanan berbasis google drive yang terkoneksi dengan website sekolah dan absensi sekolah. SIM ini berisi semua administrasi dari delapan standar pendidikan yang terdata sejak tahun 2018 sampai sekarang dan berkelanjutan," jelas Wenseslaus.
Menurutnya, sejumlah aplikasi yang ada, sudah dirancang sejak tahun lalu. Khusus aplikasi SIM, lahir karena dengan melihat hasil rapot siswa/i pada tahun pelajaran 2020/2021, dimana ada kekuarangan dalam pengadministrasi yang belum menggunakan teknologi. Sehingga satu tahun terakhir, pihaknya melakukan pembenahan.
"Diharapkan melalui berbagai aktivitas yang telah kami buat ini, dapat memberikan dampak positif bagi sekolah dan masyarakat luas, terlebih bagi tulang punggung generasi penerus kita, yakni peserta didik," kata Wenseslaus.
Wenseslaus menambahkan, sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, termasuk di Kabupaten Manggarai, SMPN 4 Langke Rembong, sudah menerapkan pembelajaran berbasis digital dengan aplikasi yang sederhana. Selama ini, sekolah itu juga mendapat dukungan dari sejumlah pihak, khususnya para orang tua murid dan Pemkab Manggarai melalui Dinas PPO.
Menurut Wenselaus, salah satu bukti dukungan dari pemerintah atas hasil kerja keras dan kerja cerdas tim pengembangan SMPN 4 Langke Rembong adalah berupa reward. "Sekarang pun kami di sekolah ini tetap lakukan pembelajaran berbasis digital. Dalam penilaian secara nasional untuk komponen literasi, baik literasi baca dan literasi digital, sekolah kita yang tertinggi. Anak-anak disini sudah sangat familiar dengan teknologi. Walau pun dengan keterbatasan yang ada. Sekolah ini masih butuh lagi ruangan kelas, laboratorium, dan rungan lainya. Lahan masih sangat luas," sebutnya. (*)
Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana