KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT kembali menggelar kegiatan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) bertema, “Sensus Penduduk 2020 (SP2020) Lanjutan, Implikasi Strategis Dalam Mewujudkan NTT Bangkit NTT Sejahtera".
Bakohumas kali ini bertujuan memberikan pemahaman dan menyebarluaskan informasi terkait pelaksanaan SP2020 Lanjutan, dampaknya terhadap upaya mewujudkan visi NTT Bangkit menuju Masyarakat Sejahtera dalam Bingkai NKRI.
Acara tersebut menghadirkan dua pemateri masing-masing, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTT, Matamira B. Kale dan Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) NTT, Maxianses H. Manafe berlangsung di Hotel Ima, Kamis (23/6).
Matamira B. Kale memaparkan materi, "SP2020 Lanjutan, Apa dan Bagaimana?”, sedangkan Maxianses H. Manafe tampil membawakan materi tentang “Dampak Strategis SP2020 Lanjutan, dalam Mewujudkan NTT Bangkit NTT Sejahtera”.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda NTT, Prisila Q. Parera menjelaskan, SP2020 Lanjutan mempunyai misi besar dari hasil pelaksanaannya.
"Pemerintah NTT menyambut baik pelaksanaan SP2020 Lanjutan ini. Kita juga berharap para pempimpin daerah dari seluruh kabupaten/kota se NTT bisa mendesiminasi informasi tentang SP2020 Lanjutan yang dilaksanakan ini," harap Prisila.
Dikatakan, semua yang dilakukan ini sangat penting dalam mendesain perencanaan pembangunan kedepan. Dengan adanya SP2020 Lanjutan disebut, geliat pembangunan di seluruh pelosok Indonesia dampaknya benar-benar sampai ke masyarakat, dan dirasakan oleh masyarakat di seluruh Indonesia, termasuk di NTT
Sementara itu, Kepala BPS NTT, Matamira B. Kale, dalam paparannya menjelaskan, SP2020 Lanjutan ini penting, karena menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk menghasilkan indikator SDGs dan RPJMN di bidang kependudukan.
Ia menjelaskan, tujuan pendataan SP2020 Lanjutan yaitu diantaranya untuk memperkirakan jumlah, distribusi dan komposisi penduduk dan memperoleh data untuk penghitungan parameter, baik itu kelahiran, kematian, dan migrasi.
Selain itu, lanjutnya, untuk memastikan sumber data dari indikator angka kematian ibu, serta memperbarui data yang akan digunakan dalam proyeksi penduduk. Selain itu, untuk menyediakan data karakteristik penduduk dan perumahan, dan sumber data indikator kependudukan untuk SDGs yang tidak dapat diperoleh dari sumber lain.
"Data yang dihasilkan yaitu Karakteristik Penduduk, Migrasi, Disabilitas, Ketenagakerjaan, Fertilitas, Mortalitas, dan Perumahan. Hasil tersebut merupakan sumber data indikator kependudukan," katanya.
Sekretaris Bappelitbangda NTT, Maxianses H. Manafe, menjelaskan SP2020 Lanjutan dalam kaitannya dengan NTT Bangkit Menuju Sejahtera dalam bingkai NKRI adalah dengan terpenuhinya pangan, sandang, perumahan, kesehatan, pekerjaan, dan pendidikan, dalam hal ini salah satu langkah untuk menanggulangi masalah kemiskinan.
Disebut, strategi yang hasrus dilaksanakan adalah memastikan kabupaten/kota melakukan updating data kependudukan dan data penduduk miskin.
Dikatakan, menghidupkan perasn sekretariat penanggulangan kemiskinan di semua level pemerintahan dan pelayanan “one stop service” untuk pelayanan bagi penduduk miskin secara transparan dengan memanfaatkan posyandu.
Maxi Manafe menegaskan agar dapat memanfaatkan tersedianya anggaran penanggulangan kemiskinan yang komprehensif sesuai perencanaan yang disusun. "Kerja sama lintas sektor dan lintas wilayah, termasuk kerja sama dan kolaborasi pendanaan," katanya.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Koalisi Kependudukan Indonesia Provinsi NTT, Ketua IDAI NTT, unsur Forkopimda NTT, pimpinan lembaga agama di NTT, dan para pimpinan perangkat daerah lingkup Pemprov NTT. (r3)
Editor: Marthen Bana