ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belu, Cypri Temu bersama mantan Ketua DPRD Belu, Walde Berek perang dingin terkait mekanisme rapat paripurna di lembaga wakil rakyat itu.
Perang dingin antara politikus Partai Nasdem dan politikus Partai Gerindra itu berlangsung pasca konflik antara Pemerintah Daerah dan DPRD dalam sidang paripurna hingga pemerintah daerah walk out dari ruang sidang paripurna.
Walde Berek menyebutkan, konflik yang terjadi saat sidang paripurna tersebut lantaran ada anggota DPRD Belu yang tidak paham mekanisme sidang dan tidak paham tata tertib lembaga perwakilan rakyat.
Hal ini menyebabkan kekisruhan dalam sidang paripurna pada Senin (20/6/2022) lalu yang berbuntut batalnya rapat paripurna akibat aksi saling interupsi para anggota dewan dan menjadikan lembaga DPRD terkesan tidak berwibawa lagi.
"Semestinya DPRD harus lebih paham dan menjunjung tinggi kode etik tata bicara sesuai pasal 106. Saya heran anggota DPRD kok sembrono seperti itu. Saya sempat ribut berteriak, Badan Kehormatan (BK) untuk tertibkan situasi dan suasana yang konyol itu. Boleh saja berbicara atau menginterupsi, tetapi harus paham mekanismenya sehingga teratur dan dipahami forum, bukan berbicara untuk mencari panggung dan bicara yang salah," katanya.
Walde menambahkan, rapat paripurna itu adalah lanjutan sidang paripurna ke IV, dan itu yang harus diutamakan. Tetapi, lanjutnya, saat itu juga masyarakat datang untuk menyampaikan aspirasi terkait pemberhentian tenaga kontrak oleh pemerintah, namun waktunya berbeda.
"Intinya bahwa kita melaksanakan kedua agenda yang ada, baik agenda sidang paripurna dan juga melayani masyarakat penyampai aspirasi, tetapi kita harus paham dan harus membedakan situasi dan ruangan agar semuanya dapat terselesaikan secara baik," ujarnya.
Penyampaian Walde Berek ini memantik reaksi politikus Partai Nasdem, Cypri Temu. Menurut Cypri, dirinyalah yang mengajarkan Walde Berek terkait mekanisme rapat dan cara bersidang yang baik dan benar, sehingga ocehan politikus Partai Gerindra itu dinilai sangat keliru.
"Jadi biasa saja Ibu Walde, tidak sadarkah yang mengajarkan dirimu untuk tahu pimpin rapat adalah saya, bukan siapa-siapa," kata Cypri Temu di rumah jabatan Wakil DPRD Belu, Sabtu (25/6) malam.
Cypri menambahkan, konflik yang terjadi dalam sidang Paripurna DPRD baru-baru ini bukan karena seluruh anggota DPRD tidak paham mekanisme rapat, namun itu sebuah dinamika dalam persidangan.
"Cuma saya hanya mau bilang biasa saja, karena sidang baru-baru hingga ribut itu bukan anggota DPRD tidak paham tetapi benar dan itu dinamika rapat. Soal intrupsi pimpinan itu hal biasa-biasa saja, dan itu benar kok. Hanya Ibu Walde saja yang salah menilai," ujar Cypri.
Politikus Partai Nasdem itu juga tidak sendirian memperjuangkan keadilan dan kebenaran. Pihaknya juga mengajak para anggota DPRD yang sejalan untuk berjuang bersama melawan ketidakadilan yang terjadi.
"Saya Cypri temu akan melawan sampai tuntas jadi yang ece-ece jangan membantah-bantah saya, karena saya lama bermain politik sejak rambut ini belum botak," tegasnya. (mg26)
Editor: Marthen Bana