Tingkatkan Kemampuan Digitalisasi Guru, SDI Bertingkat Kelapa Lima 1 dan 2 Gelar Workshop PAPaPD

  • Bagikan
WORKSHOP. Kadis P dan K Kota Kupang, Dumuliahi Djami didampingi Kepala SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1, Olyana Selfince Manafe dan Kepala SDI Kelapa Lima 2, Maria Lema saat acara pembukaan workshop PAPaPD di aula SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1, Senin (27/6). (FOTO: INTHO HERIZON TIHU/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini, semua orang dituntut untuk terus belajar dan menguasai kecanggihan teknologi termasuk tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah.

Guna menjawab kebutuhan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang terus melakukan upaya penyesuaian dengan mengembangkan aplikasi. Aplikasi yang diluncurkan bertujuan untuk mempermudah sistem administrasi di lingkungan sekolah tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Kupang sehingga para guru lebih fokus mendidik siswa.

Salah satunya dengan aplikasi Penyempurnaan Administrasi Sekolah dan Administrasi Perangkat Pembelajaran Guru Berbasis Digital (PAPaPD). Aplikasi tersebut telah digunakan untuk meng-upload administrasi sekolah dan guru termasuk perangkat pembelajaran sehingga memudahkan pengawas melakukan pengawasan.

Untuk mendukung aplikasi yang diluncurkan Pemkot tersebut, SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1 dan SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2 bekerjasama menggelar Workshop PAPaPD di aula SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1, Senin (27/6).

Kegiatan yang digelar selama tiga hari, terhitung 27 - 29 tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung Kapala Dinas P dan K Kota Kupang, Dumuliahi Djami didampingi pengawas pembina dan Kepala SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 1, Olyana Selfince Manafe dan Kepala SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima 2, Maria Lema.

Kepala SDI Bertingkat Kelapa Lima 1, Olyana Selfince Manafe mengatakan, pendidikan merupakan modal utama bagi suatu bangsa dalam meningkatkan Sumber Daya Manusianya (SDM).

Dikatakan, SDM yang baik tentu akan memberikan dampak bagi masyarakat dan mewujudkan kesejahteraan dan tingkat kegidupan masyarakatnya. Lanjutnya, pada abad 21 atau zaman millenial ini dilandasi dengan pesatnya kemampuan digitalisasi dan pengetahuan teknologi saat ini. "Teknologi saat ini, semua pihak termasuk bidang pendidikan karena sagat berpegruh," katanya.

Menurutnya, perkebangan teknologi juga menjadi tantangan bagi tenaga pendidik an kependidikan karena dituntut harus menguasai teknologi. Maka mau tidak mau, suka tidak suka semua harus belajar dan belajar.

"Kita lihat saat ini banyak perkembangan yang bisa dilakukan. Termasuk terobosan yang dilakukan Pemkot saat ini. Sudah ada kemudahan namun untuk mendapat kemudahan itu menuntut kita untuk terus belajar. Tentu tidak akan berhenti belajar. Bukan berarti kami sudah bisa tapi belajar itu terus dilakukan," katanya.

Dengan demikian, kata Olyana Manafe, digitalisasi guru sebagi SDM bangsa terus ditingkatkan. Melalui kegiatan Workshop tersebut bisa mempelajari apa yang menjadi tupoksi guru dan terus mendukung pemerintah melalui dinas pendidikan.

"Peserta diharapkan bisa mengikutinya secara baik agar dapat mengimplementasikan dalam tugas kita di dunia pendidikan," harapnya.

Kadis P dan K Kota Kupang, Dumuliahi Djami, dalam sambutannya mengatakan, kedua sekolah tersebut merupakan sekolah yang baik dan bermutu.

Dikatakan, perangkat pembelajaran tahun ajaran baru ini harus disusun sendiri karena sangat penting bagi keberlangsungan siswa. Ia menyebut, selama ini, perangkat pembelajaran yang gunakan di sekolah kebanyakan bahkan hasil penyusunan sendiri tetapi di-download.

Kondisi ini, kemudian akan berpengaruh kepada sistem pembelajarannya karena tidak sesuai dengan kondisi riil. "Banyak guru yang download dari internet dan tinggal ganti nama sekolah dan nama gurunya tapi tidak memikirkan kondisi riil yang ada di sekolah," ungkap Dumuliahi sambil berharap guru bisa menyusun sendiri.

Ia melanjutkan, setelah menyusun, guru diwajibkan untuk meng-upload-nya ke aplikasi PAPaPD sehingga dapat dipantau oleh pengawas. "Kita luncurkan aplikasi ini untuk mempermudah guru dan tidak ingin lagi ada pengawas ganggu guru ketika sedang mengajar di kelas. Tapi dengan meng-upload ke sistim maka bisa terpantau. Siapa yang belum menyusun akan terpantau di sana," katanya.

Lanjutnya, selain aplikasi tersebut, pihak juga menyediakan aplikasi kenaikan gaji berkala dan ke depan juga dibuatkan aplikasi kenaikan pangkat yang rencananya di-launching tahun 2023 mendatang.

Ia juga menyentil terkait PPDB yang tengah dilakukan melalui aplikasi. PAPaPD, menurutnya sangat membantu kinerja guru karena dapat dikontrol secara baik dari dinas dan pengawas apakah sudah penyusunan erangkt pembelajaran.

Terpantau kegiatan tersebut diawali dengan acara penyambutan dengan tarian penyambutan oleh perwakilan siswa lalu dilanjutkan dengan tarian lego-lego bersama di halaman SDI Bertingkat Kelapa Lima 1. (r3)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan