ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan (Pamtas) RI-RDTL Yonif 743/PSY bersama Unidade Patrolhamento De Frointeras (UPF) Timor Leste menggelar pertandingan futsal persahabatan yang berlangsung di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Sabtu (2/7).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan sinergitas antara kedua lembaga keamanan yang bertugas mengawal wilayah perbatasan kedua negara. Apalagi beberapa waktu terakhir, sejak pasukan Yonif 743/PSY bertugas menjaga daerah perbatasan, terjadi banyak kasus dugaan penyelundupan.
Sesuai data yang berhasil dihimpun TIMEX, kasus penyelundupan yang terjadi di era Satgas Pamtas RI-RDTL Yonif 743/PSY, diantaranya, penyelundupan sebuah mobil Land Rover di wilayah Pos Napan Bawah. Di wilayah Mota'ain sendiri, terdapat kasus dugaan penyelundupan BBM, Kayu Cendana, tembakau, minuman beralkohol dan beberapa kasus dugaan penyelundupan lainnya.
Komandan UPF Superintendente Policia Euclides Belo kepada TIMEX, Sabtu (2/7), mengatakan bahwa kegiatan pertandingan persahabatan yang berlangsung di PLBN Mota'ain melibatkan prajurit pengawal perbatasan dua negara tersebut guna meningkatkan sinergitas.
Dengan kegiatan pertandingan persahabatan tersebut, kata Euclides, diharapkan dapat meningkatkan keamanan di daerah perbatasan antara Indonesia-Timor Leste. "Semoga kegiatan ini bisa meningkatkan sinergitas antara aparat keamanan dari kedua negara ini agar semakin baik," harap Euclides.
Euclides sendiri mengakui bahwa beberapa waktu terakhir, kasus penyelundupan di wilayah perbatasan cukup marak. Namun, untuk penanganan kasus tersebut kembali kepada aturan dari masing-masing negara.
Euclides menjelaskan, pihak UPF di Timor Leste juga mengakui belum lama ini mengamankan para pelaku penyelundupan Kayu Cendana dari wilayah Timor Leste ke wilayah Indonesia melalui Distric Maliana. Kasus tersebut sementara diproses secara hukum di negara Timor Leste.
"Memang banyak kasus penyelundupan sehingga kita tingkatkan sinergitas untuk bisa melakukan pencegahan terhadap kegiatan ilegal itu. Kita berharap, dengan adanya pertandingan persahabatan ini bisa meningkatkan keamanan di daerah Perbatasan RI-RDTL," ujarnya.
Menyingung terkait pelaku yang sering lolos dalam kegiatan penindakan, Euclides menyebutkan bahwa para pelaku tersebut memang pintar dan selalu mengintai setiap pergerakan dari aparat sehingga saat terjadi penindakan di lapangan selalu berhasil kabur dari pantauan aparat.
Terkait upaya pencegahan, jelas Euclides Belo, selama ini pihaknya selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat di daerah perbatasan akan bahaya penyelundupan itu. Kegiatan tersebut diyakini dapat menurunkan angka penyelundupan di wilayah perbatasan RI-RDTL.
"Kita tidak hanya menindak para pelaku penyelundupan, namun kita juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat di daerah perbatasan dan menggelar patroli bersama antara kedua lembaga keamanan dari RI dan RDTL," jelasnya. (mg26)
Editor: Marthen Bana