Aset Dinas Perikanan dan Kelautan NTT di Ende Mubazir dan Tak Terurus

  • Bagikan
LUBANG MENGANGA. Dermaga Perikanan Ende, dimana sesuai informasi, ini merupakan aset Pemprov NTT, dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan. Sayangnya fasilitas ini termasuk TPI terkesan mubazir. Sudah dibuat dengan dana besar, namun tak difungsikan. (FOTO: LEXI SEKO/TIMEX)

ENDE, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dua aset milik Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang ada di Kelurahan Paupanda, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, yang dibangun beberapa waktu lalu terkesan mubazir. Bangunan ini tak digunakan. Bahkan terlihat tidak terus sehingga menjadi rusak.

Dua aset dimaksud, yakni Dermaga Perikanan dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Dua sarana ini terletak di dalam satu area yang sama. Sebagaimana terpantau TIMEX, Senin (4/7), dermaga yang diperuntukkan bagi para nelayan untuk bongkar muat ikan tidak pernah difungsikan sejak berdiri hingga sekarang.

Kondisi ini cukup mengenaskan karena beberapa area di dermaga itu terdapat lubang menganga. Setidaknya ada satu titik lubang besar, dengan diameter sekira dua meter. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi warga yang mau melakukan aktivitas di dermaga tersebut. 

Selain itu, besi dan tiang penyangga mulai berkarat. Jika tidak diperhatikan bisa membahayakan keselamatan warga. Begitu juga dengan TPI juga tidak pernah difungsikan sejak dibangun beberapa tahun lalu. 

Kondisi bangunan sudah mulai rusak, terutama plafon. Beberapa kaca jendela  juga terlihat pecah, sementara lantai juga mulai rusak. Aksi vandalisme dengan mencoret bangunan tersebut juga tak terelakkan. 

Sementara itu, karena tidak lagi difungsikan, tempat tersebut oleh anak-anak dijadikan lapangan futsal. Bahkan dijadikan sebagai tempat warga duduk dan minum-minuman keras. 

Salah seorang warga, Haris Pua Djene yang ditemui di lokasi tersebut membenarkan. Akibat tidak difungsikannya TPI itu, bangunan tersebut dijadikan lapangan futsal oleh anak-anak setempat.

Daripada dibiarkan kosong, anak-anak bermain futsal ditempat tersebut. "Sejak dibangun hingga kini, bangunan ini tidak pernah dipakai. Makanya anak-anak main bola," katanya.

Haris mengaku tidak mengetahui secara pasti, mengapa hingga kini tempat tersebut tidak digunakan. Dirinya berharap, instansi yang berkepentingan untuk segera menggunakan bangunan tersebut karena jika dibiarkan menjadi mubazir dan tidak terawat. 

"Kalau memang tidak digunakan sebagai Tempat Pelelangan Ikan, setidaknya dialihkan kepada yang lain, biar bangunan ini bisa diurus dan dirawat," katanya memberi saran.

Seperti yang disaksikan, beberapa warga tengah melakukan aktivitas memancing di dermaga perikanan. Dan juga terlihat beberapa anak bermain futsal dalam rangka mengisi liburan mereka. (Kr7)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan