Cuaca Ekstrem Landa TTS, Pemerintah Tetapkan Tanggap Darurat 14 Hari

  • Bagikan
JEMBATAN BOKING. Jembatan Boking di Kecamatan Boking yang menghubungkan wilayah di jalur selatan Pulau Timor jebol akibat tergerus banjir (foto kiri). Sementara di foto kanan, petugas tengah bekerja menambal jembatan yang bolong sebelumnya. (FOTO-FOTO: ISTIMEWA)

Dua Korban Meninggal, Ratusan Rumah di Kecamatan Kualin Terdampak Parah

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdampak cuaca ekstrem akibat efek badai Rossby yang melanda wilayah itu sejak Kamis (29/6). Akibat peristiwa ini, sejumlah infrastruktur rusak, bahkan korban jiwa pun tak terelakkan.

“Kejadian ini mengakibatkan dua warga meninggal dunia dan satu warga hilang,” kata Plt Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (4/7).

Menurut Abdul, BPBD Kabupaten TTS telah melaporkan wilayahnya dilanda angin kencang, banjir, dan tanah longsor yang terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi berdurasi lama. Adapun wilayah terdampak parah, yakni di Desa Toineke, Kecamatan Kualin.

Kota SoE, ibukota Kabupaten TTS diselimuti kabut. Gambar diabadikan Senin (4/7). (FOTO: ISTIMEWA)

Hasil pendataan sementara tercatat 100 rumah terdampak. Rinciannya 6 rumah rusak berat, satu unit sekolah rusak berat, dan lahan pertanian warga tergenang air. “Ketinggian debit air pada saat terjadi banjir berkisar antara 150 sentimeter. Warga terdampak memilih untuk mengungsi ke rumah kerabat terdekat,” imbuhnya.

Tim gabungan yang terdiri dari BPBD, TNI-Polri, Basarnas, Pemerintah Daerah, relawan, dan masyarakat bekerjasama untuk melakukan manajemen darurat berupa pendataan dan pemantauan. Upaya evakuasi dan pencarian terhadap korban hilang juga terus dilakukan di sekitar aliran sungai.

Sementara itu, upaya perbaikan jalan dan jembatan yang rusak pascalongsor juga tengah diinisiasi untuk memudahkan lalu lintas warga. Hasil pemantauan di lapangan, banjir sudah mulai berangsur surut di beberapa titik dan menyisakan lumpur.

“Sebagai respons cepat, pemerintah daerah setempat telah menetapkan status tanggap darurat hingga 14 hari ke depan. Hal ini diambil guna memberikan percepatan penanganan darurat terhadap warga terdampak,” ungkap dia. (jpc/jpg)

  • Bagikan