Tindaklanjuti Kunker Presiden, Ini yang Dibahas Bupati Ngada dan Seskab Pramono Anung

  • Bagikan
BERTEMU SESKAB. Bupati Ngada, Paru Andreas saat diterima Seskab, Pramono Anung di kantor Sekretariat Kabinet, Jl. Veteran No. 18, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/7). (FOTO: ISTIMEWA)

BAJAWA, TIMEXKUAPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Ngada, Paru Andreas, SH., MH., menemui Sekretaris Kabinet (Seskab) Indonesia, Dr. Ir. Pramono Anung Wibowo, MM, di Kantor Sekretariat Kabinet, Jl. Veteran No.18, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (7/7).

"Pasca kunjungan Presiden Jokowi pada 1 Juni 2022 di Kabupaten Ngada, memang Pak Bupati sudah berkoordinasi dengan pihak Sekretaris Kabinet untuk bertemu pekan lalu. Namun karena padatnya kegiatan Sekretaris Kabinet, sehingga baru bisa bertemu," ungkap Kepala Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan, Staf Ahli dan Kepegawaian pada Bagian Umum Setda Ngada, Donatus Meak kepada TIMEX. Donatus merupakan pejabat yang mendampingi Bupati Ngada saat bertemu Seskab Pramono.

Dalam pertemuan itu, kata Donatus, Bupati Ngada Paru Andreas dan Pramono Anung membahas tindak lanjut kunjungan kerja Presiden Jokowi di Kabupaten Ngada pada 1 Juni 2022 lalu.

"Ada dua tema utama yang dibahas pada pertemuan ini sebagai buah dari kunjungan kerja Presiden RI di Kabupaten Ngada, yakni pengembangan bambu Ngada dan pembangunan Rumah Sakit Baru di Late, Kabupaten Ngada," bebernya.

Menurutnya, pengembangan bambu Ngada bertujuan untuk pelestarian lingkungan dengan program penghijauan dan pemanfaatan lahan kritis melalui budidaya bambu betung sebagai bentuk konservasi tanah dan air.

Selain itu, lanjutnya, sebagai bentuk penyediaan bahan baku industri berkelanjutan dan bentuk kegiatan riil pemberdayaan sosial masyarakat. Juga sebagai penyediaan bahan baku industri dan sumber daya energi biomasa bagi masyarakat desa dan melahirkan industri kerajinan rumah tangga.

Secara global, jelasnya, penanaman bambu dapat berkontribusi terhadap isu perubahan iklim yang ditimbulkan oleh efek rumah kaca (green house effect), dan dalam jangka panjang menghadirkan sumber mata air baru. "Pengembangan bambu Ngada akan dilakukan di atas lahan yang direncanakan seluas 47.986 Ha," sebut Donatus.

Sementara itu, lanjut Donatus, untuk pembangunan RS baru di Late adalah dalam rangka meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan RS rujukan. Karena itu perlu dibangun RS baru dengan kelengkapan sarana prasarana yang memadai.

"Bapak Pramono Anung memberikan perhatian serius terhadap pengembangan Bambu Ngada dan pembangunan RS baru di Kabupaten Ngada sebagai buah dari kunjungan kerja Presiden RI, Bapak Joko Widodo di Ngada," katanya. (*)

Penulis: Saver Bhula

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan