Targetkan UMKM NTT Tembus Pasar Dunia
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ikatan Alumni Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) atau Mata Garuda NTT menggelar acara Massive Action tahun 2022 bertema Pendampingan UMKM di Gedung Keuangan Negara, Jl. Frans Seda, Jumat (8/7).
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid tersebut menghadirkan puluhan UMKM. Narasumber yang dihadirkan memberikan materi berasal dari berbagai kalangan, baik akademisi maupun profesional. Diantaranya, Rolland E. Fanggidae selaku Wakil Dekan I FEB, Undana, Andree Hartanto selaku CEO La Moringa NTT, dan Edy Purwanto selaku Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil DJPb Provinsi NTT.
Para pelaku UMKM pun berkesempatan memamerkan berbagai produk UMKM, mulai dari makanan, kriya, dan lainnya.
Ketua Mata Garuda NTT, Dewi mengatakan, kegiatan Massive Action ini dibuat dengan tujuan memberi ruang pengabdian masyarakat di bidang sosial dan pendidikan bagi alumni penerima beasiswa LPDP secara serentak di seluruh wilayah Indonesia.
"Target alumni yang terlibat dalam kegiatan Massive Action pendampingan UMKM setidaknya sebanyak 1.000 alumni, baik sebagai pemilik UMKM maupun sebagai pendamping pemberdayaan UMKM," kata Dewi.
Selain itu, dapat meningkatkan keterlibatan alumni dengan masyarakat dalam berkolaborasi dan menjadi solusi bagi permasalahan bangsa. "Meningkatkan kemampuan UMKM Indonesia dalam mengembangkan kompetensi sehingga bisnis mereka menjadi lebih baik," jelasnya.
Dewi juga menyampaikan kegiatan MA kali ini terbuka luas bagi masyarakat umum yang memiliki UMKM early stage dengan tujuan pengembangan usaha mereka.
"Fokus pada tema-teman esensial seputar Market Analysis, Busines Model & Design Thinking, Strategi Marketing, dan branding serta pembiayaan ultra mikro," jelas Dewi.
Kedepan, Dewi berharap sebagai awal fokus pendampingan UMKM, Mata Garuda NTT ingin terus terlibat berkontribusi baik dalam memajukan perekonomian daerah. "Khususnya masyarakat yang lebih mandiri dan berinovasi menjawab tantangan atau isu lokal dengan menciptakan produk atau jasa," ujarnya.
Kegiatan itu juga kiranya dapat menambah wawasan dan semangat masyarakat untuk memulai berusaha dengan UMKM yang ada.
Sementara itu, Kepala Divisi Pengelola Alumni, Purwana dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan suatu bentuk dorongan pengabdian alumni kepada masyarakat.
"Hari ini ada lebih dari 15.600 alumni dari sekitar 30.000 penerima beasiswa LPDP. Lembaga PDP mengeluarkan dana sebesar Rp 1,19 triliun yang dialokasikan untuk dana abadi bagian pendidikan," sebutnya. "Dana ini akan kita kelola dan hasil pengembangannya digunakan untuk melakukan pelayanan beasiswa bagi putra putri bangsa ini," tambahnya.
Selain itu, tambahnya, dana ini pun difungsikan untuk pelayanan riset. LPDP pun bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi untuk membuka pelaksanaan riset yang berbasis kepada kebutuhan industri. "LPDP pun berkolaborasi dengan bidang lembaga teknis untuk pengembangan riset bersama," jelasnya.
Purwana menyebutkan, kegiatan MA ini direncanakan 10 proyeksi guna melakukan pendampingan bersama dengan pengurus Mata Garuda Pusat bagi para pelaku UMKM.
Sementara itu, Plh. Kepala Kanwil DJPb Provinsi NTT, Herbudi Adrianto, mengatakan, DJPb juga mempunyai program untuk mendukung UMKM yang akan melakukan ekspor, memfasilitasi, dan informasi untuk ekspor.
"Kami juga mengelola pembiayaan usaha mikro atau UMI. Hal ini menunjukkan bahwa DJPb juga mendukung UMKM dengan pendampingan lebih intens sesuai kebutuhan," ujarnya.
Dia mengatakan, usaha mikro kecil dan menengah merupakan pilar penting dalam menciptakan kemandirian ekonomi rakyat untuk mendukung mewujudkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
"Kementerian Keuangan di seluruh wilayah provinsi turut serta mendorong pemberdayaan UMKM di daerah, sebagai bagian dari komitmen Kementerian Keuangan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, kata Herbudi, diharapkan dapat membuka kerja sama antara penerima beasiswa LPDP, dan semua pihak yang memiliki perhatian yang sama pada UMKM, sehingga ke depan bisa menjadi lebih baik dan semakin banyak usaha-usaha kecil yang bisa dibantu oleh pemerintah, sehingga kedepannya bisa menembus pasar dunia. (r2)
Editor: Marthen Bana