Khotbah Idul Adha Ustad Abdul di Matim: Islam Tak Membenarkan Kekerasan dalam Bentuk Apapun

  • Bagikan
SEMBELIH. Sejumlah anggota Polres Matim menyembelih hewan kurban di halaman Asrama Polisi, Golo Karot, Matim, Minggu (10/7). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sekira 700 umat muslim Kota Borong, Kabupaten Manggarai Timur, pada pukul 07.00 Wita memenuhi Lapangan Bank NTT, Kelurahan Kota Ndora, untuk melaksanakan Salat Ied berjamaah bertepatan dengan perayaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah pada Minggu (10/7).

Umat tampak khusuk mengikuti Salat Ied dengan pengkhotbah Ustad Abdul Karim Basoleh tersebut.

Ustad Abdul Karim, dalam khotbahnya saat Salat Ied menyampaikan bahwa Idul Adha adalah hari yang sangat besar. Kebesaranya mesti membawa dampak pada perilaku kaum muslimin. "Ibadah kurban merupakan ibadah yang diperintahkan Allah," katanya.

Setiap nabi diperintahkan untuk melaksanakan kurban. Setiap orang beriman pasti akan diuji oleh Allah untuk membuktikan keimanan kepada Allah. Sebagaimana yang dialami oleh nabi Ibrahim dan Ismail. Peristiwa Nabi Ibrahim membuktikan bahwa Allah sangat meninggikan jiwa manusia dan tidak membenarkan untuk manusia dijadikan korban. 

"Oleh karena itu, Islam tidak membenarkan kekerasan dalam bentuk apapun terutama pertumpahan darah sesama manusia, pembunuhan maupun bunuh diri. Muslim yang benar adalah seorang yang menjaga kelakuannya," khotbahnya.

Sementara itu, usai Salat Ied, Polres Kabupaten Matim berkurban satu ekor sapi, Minggu (10/7). Daging kurban kemudian dibagikan ke masyarakat sekitar dan anggota Polres setempat.

Proses penyembelihan hewan kurban itu berlangsung di halaman asrama polisi, Golo Karot, Kelurahan Rana Loba, Kecamatan Borong, sekira pukul 10.00 Wita. Hadir dalam acara itu, Wakil Ketua Pelaksana Pemotongan Hewan Kurban, Ipda Musbahar Klekat, Kasat Reskrim, Iptu Jeffri D. N. Silaban, Kasi Propam Polres Matim, Ipda Ida Bagus K. S. Negara, dan puluhan anggota Polres setempat.

"Hewan kurban ini dipotong dalam keadaan sehat dan tidak cacat. Sudah pemeriksaan sebelumnya oleh Dinas Peternakan Matim. Daging ini akan dibagikan kepada anggota polisi dan warga sekitar," ujar Kapolres Matim, AKBP I Ketut Widiarta, S.H, SIK, M.Si, melalui Ketua Seksi Pemotongan, Ipda Arifudin, kepada TIMEX, Minggu (10/7).

Menurut Arifudin, melalui perayaan hari raya Idul Adha, keluarga besar Polres Matim ingin berbagi dengan sesama. Dimana hasil dari penyembelihan hewan kurban akan didistribusikan kepada mereka yang berhak, utamanya anggota Polres Matim dan warga sekitar yang berkekurangan.

"Bersyukur, daginya bisa dibagi ke semua anggota yang beragama muslim dan warga sekitar. Polisi non muslim juga turut ambil bagian melakukan pemotongan hewan. Kegiatan berjalan lancar, aman, dan tertib,” katanya.

Arifudin berharap, dengan hari raya Idul Adha ini dapat menambah keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Harapannya semangat Idul Adha dapat terwujud, yakni kebersamaan dan saling berbagi antar sesama. Semoga apa yang kami berikan, bisa bermanfaat bagi mereka yang menerimanya," ungkap Arifudin. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan