KUPANG-Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian.
Bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan Penyuluh di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Senin (18/7).
Kepala SMK PP Negeri Kupang, Ir. Stepanus Bulu, MP menyatakan, tujuan Bimtek ini untuk meningkatkan kesejahteraan petani serta meningkatkan kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. "Peningkatan kapasitas ini sangatlah penting," katanya.
Hal tersebut seperti yang dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pengembangan sumber daya manusia sangat penting untuk mengoptimalkan sektor pertanian ke depan.
Hal senada diungkapkan Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP. "Sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Sebab petani dan penyuluh berperan mengadakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia,” ujar Dedi.
Bimtek dengan peserta 30 petani milenial dan penyuluh tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten TTS, Otnial Neonane, S.TP., M.Si, anggota Komisi B DPRD TTS, Gaudentius D. Ninu, S.Pt serta Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema yang hadir serta membawakan materi secara virtual.
Otniel Neonane mendukung kegiatan Bimtek ini karena bersinergi dengan program kerjanya.
"Kegiatan Bimtek ini sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh serta petani milenial di Kabupaten TTS," jelasnya.
Sementara itu, Ansi Lema mengatakan, sebagai salah satu wakil rakyat dari Dapil NTT II, dirinya tetap berharap Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan. Pasalnya anak-anak muda atau milenial serta penyuluhlah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan melalui pangan," katanya.
Ajakan senada disampaikan salah satu narasumber Bimtek yang juga petani milenial dan pemilik GS Organik, Gestianus Sino.
Gestianus mengatakan bahwa pertanian terpadu yang menerapkan teknologi smart farming yang akan bisa menghasilkan produk pertanian yang efektif dan efisien sehingga NTT bisa sejahtera melalui pangan.
Narasumber kedua, Leta Rafael Levis mengulas pelatihan partisipatif bagi petani dalam penerapan pertanian organik. (*/aln)
BIMTEK. Komisi IV DPR RI dan Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan Penyuluh di Kabupaten TTS, Senin (18/7). (FOTO: ISTIMEWA)