KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menyatakan bahwa rakyat NTT susah karena banyak aturan pemerintah pusat yang tidak berpihak kepada NTT.
Viktor mengaku, dirinya selalu mengatakan kepada Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, bahwa NTT menjadi miskin karena kebijakan nasional. "Contoh yang paling sering ditemui yaitu ekspor Indonesia ke Timor Leste selalu datang dari Surabaya, Makasar, Medan, dan Jakarta langsung. Coba kalau aturan itu diubah, seluruh kebijakan ekspor untuk Timor Leste diserahkan ke NTT, tentunya akan sangat bagus bagi masyarakat NTT," kata VBL dalam sambutannya pada acara HUT Ke-60 Bank NTT, Minggu (17/7).
"Kebijakan sederhana itu yang tidak didapat oleh Pemerintah Provinsi NTT dari Pemerintah Pusat. Karena itu, NTT selalu menderita lahir batin saja. Tetapi sebagai gubernur, kita harus bersemangat, kita diberikan kesempatan untuk berkarya di Nusa Tenggara Timur," tambahnya.
Menurut Gubernur VBL, semua agama mengajarkan agar selalu bermanfaat dan berbuat baik bagi semua orang. Sebaik-baiknya iman tentu harus berguna bagi banyak orang. Banyak masyarakat di NTT yang hidupnya sangat susah, sehingga berkarya di NTT menjadi sangat luar biasa.
"Kesusahan masyarakat NTT rata-rata tercipta karena kebijakan pemerintah, baik pemerintah Provinsi NTT, Pemerintah Pusat maupun Pemerintah kabupaten dan kota," jelasnya.
"Sebagai manusia yang memiliki intelektual, dan diberikan tanggung jawab untuk empati terhadap mambangun manusia miskin, kita berperan bukan hanya untuk pendekatan-pendekatan biasa," sambung VBL.
"Pendekatan yang harus dilakukan adalah pendekatan menggunakan hati dan otak kita dengan langkah keberanian, maka rakyat akan lebih baik. Dunia sudah maju, lompatan-lompatan perilaku dan peradaban manusia sudah lebih cepat daripada peraturan yang ada, tentu harus disesuaikan," tandasnya.
Gubernur VBL menyebutkan, salah satu contoh lompatan yang terjadi yaitu penerapan digitalisasi.
"Jadi jangan sampai perilakunya sudah berubah lebih maju, tetapi hukumnya tidak berubah. Jangan hanya bertahan pada aturan yang baku dan tidak mau berubah. Iu namanya manusia yang tidak mau maju," tegasnya.
Karena itu, Gubernur VBL meminta Bank NTT untuk terus berkarya membangun NTT. Jangan hanya ingin untuk mendapatkan kehormatan lewat penghargaan-penghargaan, namun yang paling penting adalah orang mempercayai Bank NTT. "Itulah penghargaan tertinggi," ucapnya.
"Harus diingat bahwa perbankan menjual kepercayaan. Hal ini harus dipahami secara baik untuk membangun sebuah lembaga atau unit usaha perbankan di Nusa Tenggara Timur," pungkas VBL.
(r2)
Editor: Marthen Bana