KUPANG-Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan Penyuluh di Kabupaten Alor, Rabu (20/7).
Kepala SMK PP Negeri Kupang, Ir. Stepanus Bulu, MP mengatakan, Bimtek ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani serta kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. "Peningkatan kapasitas ini sangatlah penting," kata Stepanus.
Penyampaian Kepala SMK-PP Negeri Kupang ini merupakan implementasi dari apa yang dikatakan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa pengembangan sumber daya manusia sangat penting untuk mengoptimalkan sektor pertanian ke depan.
Hal senada diungkapkan Dedi Nursyamsi selaku Kepala BPPSDMP. “Sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani, dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Sebab petani dan penyuluh berperan mengadakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia,” ujar Dedi.
Bimtek dengan peserta 30 petani milenial dan penyuluh tersebut juga dihadiri oleh Dr. Imanuel Ekadianus Blegur selaku Staf Khusus Gubernur NTT Bidang Politik dan Pemerintahan serta Anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat yang hadir serta membawakan materi secara virtual.
Ekadianus Blegur mengatakan, kegiatan Bimtek ini sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh serta petani milenial di Kabupaten Alor.
Sebagai salah satu wakil rakyat dari NTT, Bunda Julie begitu akrab disapa, mengatakan bahwa Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan karena anak-anak muda atau milenial serta penyuluhlah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan.
Dalam Bimtek itu pun juga dipraktikkan demo tentang pembuatan pupuk organik yang diharapkan para peserta bisa membuat dan mengembangkan mandiri ke depannya. Narasumber pembuatan pupuk organik/bokashi Anita A. Adhi,S.ST., mengatakan bahwa pembuatan bokashi ini bermanfaat karena menggantikan pupuk urea yang bisa merusak tanah. "Tanah di Desa Aimoli sudah tidak subur lagi, maka dari itu, pembuatan bokashi adalah salah satu solusi," ujarnya. (*/aln)