ATAMBUA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tim Penilai Independen Festival Desa Binaan program Bank NTT menyambangi Desa Kabuna, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, Rabu (27/7).
Kedatangan Tim yang dipimpin Pius Rengka tersebut dalam rangka memberikan penilaian terhadap peserta Festival Desa Binaan yang menghadirkan dan membuka Lopo Di@ Bisa dalam rangka percepatan ekonomi warga di Kabupaten Belu, khususnya masyarakat Desa Kabuna.
Tim Penilai ini disambut Kepala Desa Kabuna, Adrianus Y. Laka didampingi Sekertaris Desa dan seluruh perangkat desa bertempat di aula kantor desa setempat.
Kepala Desa Kabuna, Adrianus Y. Laka kepada TIMEX, Rabu (27/7), mengucapkan terima kasih kepada Bank NTT yang telah memberikan dukungan kepada kelompok UMKM di desa itu.
Dikatakan, di Desa Kabuna, terdapat banyak kelompok UMKM binaan Bank NTT seperti pembuatan kipas dari kain tenun, bingkai foto dari kulit kayu, dan aneka kerajinan lainnya.
"Bank NTT sudah banyak membantu kelompok UMKM di Desa Kabuna. Bahkan ada kelompok masyarakat di Desa Kabuna yang sudah sukses dengan usaha yang digelutinya," kata Adrianus.
Selain UMKM, tambah Adrianus, Desa Kabuna juga dikenal sebagai desa digital di Kabupaten Belu yang memiliki website desa sendiri. Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah desa selalu dipublikasikan melalui website desa.
Sementara di bidang pariwisata, lanjut Adrianus, Desa Kabuna memiliki spot foto yang bagus dan memanjakan mata dengan pelataran sawah dan gunung yang memikat hati banyak orang. "Kita ingin menjadikan Desa Kabuna sebagai desa model di Kabupaten Belu bahkan Provinsi NTT. Semoga dengan dampingan dari Bank NTT dapat mewujudkan impian kami ini," harapnya.
Sementara, Ketua Tim Penilai Festival Desa Binaan Bank NTT, Pius Rengka mengatakan, Desa Kabuna memiliki banyak potensi yang perlu dikembangkan. Untuk itu, lanjutnya, dengan adanya dampingan dari Bank NTT itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh kelompok UMKM sehingga dapat memberikan manfaat banyak bagi masyarakat.
"Semoga Desa Kabuna bisa menjadi contoh bagi seluruh desa di Kabupaten Belu. Apalagi Desa Kabuna sekarang menjadi desa digital. Padahal, sebelumnya Desa Kabuna dikenal sebagai desa terkorup. Kini Desa Kabuna berubah menjadi desa model dan sangat transparan dalam mengelola setiap program di desa itu," katanya. (mg26)
Editor: Marthen Bana