KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi NTT mendapatkan kunjungan dari Ketua Dekranasda Provinsi NTT, Julie Sutrisno Laiskodat, Jumat (5/8).
Kunjungan ini sekaligus melihat Sekretariat BPD HIPMI NTT yang baru, di Jalan Frans Lebu Raya Kelurahan TDM.
Kunjungan ini juga dimanfaatkan semua anggota HIPMI untuk sharing dan diskusi optimalisasi peran HIPMI NTT berkolaborasi dengan Dekranasda dan TP PKK Provinsi NTT serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT.
Hadir dalam kegiatan ini, Ketua Umum BPD HIPMI NTT, Muhammad Ikhsan Darwis, Sekretaris Umum, Wilson Liyanto, dan Bendahara Restu Dupe dan jajaran, Bobby Damanik, Djuneidi Kana, dan lainnya.
Ketua Dekranasda NTT, Julie Sutrisno Laiskodat yakin kalau Pemprov NTT sangat membutuhkan peran HIPMI NTT. Pengusaha muda sebagai pionir penggerak ekonomi NTT, kuantitasnya perlu bertambah. Hal ini yang juga selalu ia sampaikan ke Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat.
Gubernur NTT sendiri, kata sosok yang akrab disapa Bunda Julie itu adalah pengusaha yang kemudian menilik potensi-potensi ekonomi NTT dan kembali ke NTT. Tujuan dari berwirausaha, lanjutnyya, adalah untuk mencari potensi NTT yang bisa dikembangkan secara ekonomi dan menambah jumlah pelaku usaha mandiri. "Maka pemerintah butuh kalian untuk membina dan melahirkan pengusaha baru," kata Bunda Julie.
Ia berharap HIPMI membantu bertambahnya jumlah pengusaha muda di NTT, merubah pola pikir menjadi bawahan atau pegawai negeri, memberi habitus baru sehingga anak muda memiliki pola pikir untuk menjadi tuan di tanah sendiri.
"Masyarakat NTT itu mereka dapat mandiri dengan potensi NTT yang ada, dan makanya kami punya program di Dekranasda yaitu menghadirkan sebanyak-banyaknya UMKM dan entepreneur yang ada di NTT," tambah dia.
Bunda Julie juga menyoroti angka kematian yang sangat tinggi atas para pekerja migran NTT yang meninggal di luar negeri. Kasus ini kontras dengan potensi NTT yang terkendala pada masalah air bersih dan infrastruktur sehingga menjadi faktor sulit berkembangnya sumber daya manusia NTT di daerah.
Karena itu, Bunda Julie ingin HIPMI NTT memperluas peluang kerja dan memberikan kemampuan wirausahawan kepada banyak anak muda NTT. "Ini yang perlu diupayakan," tandasnya.
Bunda Julie mengatakan, aak-anak muda banyak yang mengadu nasib di luar atau negeri orang. Dan banyak juga anak-anak muda yang pulang dengan peti jenazah. "Kita NTT tercatat penyumbang jenazah terbanyak. Tetapi bagaimana kita mencarikan solusi ini. Kalau di daerah sendiri tidak memiliki lapangan pekerjaan. Di NTT masih banyak yang hanya mengininginkan menjadi ASN atau PNS, padahal kuotanya terbatas," ujarnya.
Menurut Bunda Julie, di NTT kekayaan alamnya begitu melimpah. Seharusnya pekerjaan itu sangat banyak. Hanya bagaimana memulai dan mengelola potensi yang ada untuk membantu peningkatan ekonomi. "Potensi alam kita sangat kaya, baik dari sisi perikanan, pertanian, dan lainnya," sebut Bunda Julie.
Untuk itu, sambungnya, Dekranasda NTT berfokus untuk memgembangkan dan menggali semua potensi yang ada. "HIPMI NTT harus memiliki anggota dari semua kalangan, jangan hanya pengusaha besar saja, tetapi para pedagang di pasar juga harus menjadi anggota HIPMI. Para pelaku UMKM juga harus menjadi bagian dari HIPMI ini," pintanya.
Bunda Julie berharap semakin banyak UMKM lahir dari HIPMI NTT. Dekranasda juga menargetkan dalam tahun ini, sudah ada pabrik kelor.
Ketua HIPMI NTT, Ikhsan Darwis, menjelaskan, wadah yang ia pimpin ini merupakan tempat berkumpulnya pengusaha yang rata-rata berusia di bawah 40 tahun. Semuanya punya tekan ingin membangun NTT.
Beberapa pengusaha dari kalangan mahasiswa juga didukung oleh HIPMI NTT seperti mahasiswa UKAW yang adalah pengusaha ternak ayam potong, penjual kebutuhan rumah tangga di pasar, juga penjual minyak, dan ikan.
Sementara Sekretaris Umum BPD HIPMI NTT, Wilson Liyanto menyampaikan ucapan terima kasih kepada anggota Komisi IV DPR RI, Bunda Julie yang sudah bertandang ke Sekretariat BPD HIPMI NTT.
"Bunda Julie juga selalu mendukung BPD HIPMI NTT, dalam berbagai kegiatan, terutama untuk mengembangkan produk UMKM dan tenun ikat NTT. Kami berharap akan terus berkolaborasi dengan Bunda Julie. Kami siap menjadi rumah pengusaha muda bagi masyarakat NTT," kata Wilson.
Wilson menambahkan, pintu rumah BP HIPMI NTT selalu terbuka untuk semua yang ingin bergabung. Juga siap menjadi mentor untuk calon pengusaha, untuk berusaha atau mengembangkan produk UMKM. Mengembangkan potensi juga untuk membantu memasarkan produk tersebut ke jaringan yang ada di tingkat provinsi maupun nasional.
Di dalam HIPMI NTT, kata Wilson, tergabung semua pengusaha, baik pengusaha kecil, menengah dan pengusaha besar. HIPMI NTT menjadi rumah bersama untuk berkolaborasi mengembangkan jaringan yang ada dan juga bisa membantu permodalan, dengan pihak perbankan yang sudah bekerja sama dengan BPD HIPMI.
"Kami HIPMI juga sudah bekerja sama dengan Bank Mandiri untuk memberikan modal usaha bagi mereka yang ingin mendapatkan bantuan modal. HIPMI siap memberikan rekomendasi. HIPMI juga memiliki binaan di kampus-kampus agar ke depannya bisa menjadi pengusaha yang membawa dampak bagi pembangunan di NTT," bebernya. (r2)
Editor: Marthen Bana