Kadin NTT Berperan, Melbourne University Jajaki Kerja Sama dengan Undana dan UCB

  • Bagikan
(Ki-ka) Dr. Justin Wejak (Dosen Melbourne University), Mr. George Marantika (Chairman Indonesian-Australia Business Council), Dr. Siswo Pramono (Dubes RI untuk Australia), Bobby Lianto, MM., MBA (Ketum Kadin NTT) saat berada di Melbourne, Rabu (3/8). (FOTO: ISTIMEWA)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Nusa Tenggara Timur (NTT), Bobby Lianto, MM., MBA, tak cuma menggalang kerja sama investasi dengan para pengusaha Australia dalam misi Business Twenty (B20) Kadin Indonesia.

Dalam misi itu, Bobby memanfaatkan kunjungan ke Australia itu dengan membangun diskusi dengan pelaku pendidikan tinggi di Benua Kanguru itu. Saat mengunjungi Melbourne, Bobby bertemu dan berdiskusi tentang peluang kerja sama dengan pihak perguruan tinggi di Australia.

Salah satunya dengan Dr. Justin L. Wejak. Dr, Justin merupakan ptra asli Lembata, NTT yang telah menjadi akademisi atau dosen di The University of Melboune. Ia mengajar tentang Ethnographic dan Indonesian Studies pada Asia Institute Faculty of Arts.

"Pak Dr. Justin ini adalah diaspora NTT yang sudah lebih dari 30 tahun tinggal di Australia," kata Bobby kepada TIMEX, Jumat (5/8).

Menurut Bobby, dalam pertemuan dan diskusi bersama, Dr. Justin mengungkap bahwa setiap tahun pihaknya mengirim mahasiswa dari Universitas Melbourne untuk belajar tentang Indonesia langsung ke Pulau Bali.

"Kali ini, dari diskusi kami itu, Pak Dr. Justin menyampaikan bahwa pihaknya akan membangun kerja sama dengan perguruan tinggi di NTT agar para mahasiswa dari dari Australia juga dapat belajar tentang bahasa dan budaya di NTT," beber Bobby.

Bobby menyebutkan, perguruan tinggi di NTT yang potensial membangun kerja sama ini adalah Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan Universitas Citra Bangsa (UCB).

Sementara itu, Dr. Justin Wejak dalam pesan dan kesannya secara tertulis yang diterima TIMEX, menyampaikan terima kasih karena punya kesempatan bertemu dengan Ketum Kadin Indonesia dan NTT.

"Saya berterima kasih, kendati cuma sejenak, bisa bertemu dengan Ketua Kadin RI, Pak Arsjad Rasjid, dan Ketua Kadin NTT, Pak Bobby Lianto, serta beberapa tamu VIP lain dari Indonesia dan Australia. Perjumpaan itu terjadi secara kebetulan. Saya diundang Pak Bobby menghadiri sebuah pertemuan santap malam bersama para tetamu di sebuah restoran di pinggir Sungai Yarra di pusat Kota Melbourne, kota domisili saya sejak 1990. Perjumpaan itu sungguh mengesankan. Saya terkesan dengan keramahtamahan Ketua Kadin RI dan NTT. Keduanya mampu menciptakan suasana penuh keakraban dan keterbukaan berbagi cerita dan informasi tentang pengalaman dan kemungkinan kerjasama antara Indonesia dan manca negara," tulis Dr. Justin.

Menurutnya Dr Justin, Indonesia dan Australia merupakan negara bertetangga dekat. Fakta kedekatan geografis itu seyogianya mendorong keduanya untuk senantiasa mengeksplorasi kerja sama berkelanjutan dalam bidang-bidang strategis tertentu.

Dr. Justin menyatakan, untuk Provinsi NTT, misalnya, niscaya perlu dijalin kerja sama berkelanjutan dengan Australia dalam bidang pertanian dan perkebunan, perikanan dan perternakan, pariwisata, kesehatan dan pendidikan.

Australia dengan jumlah penduduk tidak lebih dari 26 juta jiwa, sementara populasi Indonesia melampaui 270 juta jiwa, tentu membuat Indonesia sangat dibutuhkan Australia. Faktor demografis dan sumber daya alam dan laut Indonesia merupakan daya tarik bagi komunitas-komunitas dunia.

Dr. Justin menekankan, satu hal mahapenting lain yang perlu diperhatikan Indonesia untuk memikat para investor asing ialah faktor keamanan dan keselamatan dalam negeri. "Orang harus merasa aman dan nyaman untuk berinvestasi di negeri kepulauan kita, Indonesia. Pemerintahan Jokowi, juga para gubernur di provinsi-provinsi di Indonesia, termasuk Provinsi NTT di bawah kendali Viktor Bungtilu Laiskodat, cukup memperhatikan hal ini," katanya. (aln)

  • Bagikan