KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Para siswa di SMA Negeri 1 Kupang (SMANSA) ikut memeriahkan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan RI dengan menggelar aneka kegiatan dalam wujud lomba.
Diantaranya lomba tari kreasi tradisional, peragaan busana daerah NTT, dan juga lomba peraturan baris berbaris (PBB) antarkelas. Perlombaan tersebut digelar selama tiga hari, dimulai Kamis (11/8) dan berakhir Sabtu (13/8). Seluruh siswa Kelas X, XI, dan XII ikut mengambil bagian dalam momen ini.
Kepala SMA Negeri 1 Kupang, Dra. Marselina Tua, M.Si saat membuka kegiatan perlombaan itu, Kamis (11/8) di sekolah itu menyatakan bahwa kegiatan ini terkesan dilaksanakan mendadak karena tidak direncanakan sebelumnya. Namun demikian, Marselina berharap bahwa kegiatan ini dapat menggali potensi yang dimiliki oleh peserta didik di SMAN 1 Kupang.
"Potensi-potensi itu jika dikembangkan dengan baik dapat membawa kebanggaan, bahkan bisa membawa kebaikan bagi mereka di masa yang akan datang," kata Marselina juga tak ketinggalan ikut ambil bagian dalam lomba fashion show bersama para siswanya.
Sementara itu, saat penutupan kegiatan, Sabtu (13/8), Marselina menyampaikan rasa terimakasihnya kepada semua pihak yang telah menyukseskan kegiatan ini. "Meski digelar dalam keterbatasan, tapi semuanya dapat berjalan dengan baik," tuturnya.
Menurut Marselina, SMAN 1 Kupang merupakan gudangnya talenta-talenta berbakat dalam berbagai bidang, khususnya modeling dan tarian. "Kegiatan ini memberi dampak positif kepada para siswa dan sekolah. Jadi di sekolah bukan hanya memberikan ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sebagai wadah untuk mengembangkan bakat dan kreativitas siswa sehingga memberi keseimbangan kepada mereka. Jika bakat itu dikembangkan dengan baik, bukan tidak mungkin hal itu bisa menjadi sumber penghasilannya di masa depan," ujarnya.
Di hari terakhir kegiatan, Sabtu (13/8), juri fashion dan bintang tamu yang adalah alumni dan siswa yang masih aktif di SMAN 1 Kupang mendaulat Kasek Marselina untuk ikut berlenggak-lenggok dan berpose layaknya model saat sesi peragaan busana.
Ketua Panitia Pelaksana, Marthen Mail mengatakan, dalam lomba tari kreasi tradisional, para siswa dibebaskan untuk membuat variasi pola tarian tradisional menjadi lebih menarik tanpa merubah gerak dasarnya. "Ini tujuannya untuk melatih siswa lebih kreatif," ungkapnya.
Mereka juga dituntut untuk sedapat mungkin mempersiapkan dirinya sendiri, baik dari kostum maupun make up/tata rias. Hal yang sama juga berlaku untuk lomba peragaan busana daerah NTT.
Humas SMANSA Kupang, Dwi Wahyuningsih menambahkan, untuk dua kegiatan perlombaan ini, yakni tari kreasi tradisional dan peragaan busana, melibatkan dewan juri dari pihak eksternal, namun para juri ini adalah para alumni SMANSA yang sekarang berkecimpung di dunia modelling dan juga dunia seni tari.
Selain lomba tari dan peragaan busana, kata Dwi, panitia juga menggelar lomba Peraturan Baris Berbaris (PBB). Khusus untuk lomba PBB ini, lanjut Dwi, dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama dibuat secara online, dimana masing-masing kelas mengirimkan video kepada tim juri, dan selanjutnya pada babak final peserta terpilih tampil secara langsung di depan dewan juri di lapangan SMANSA Kupang.
Dwi menambahkan, untuk pengumuman pemenang seluruh jenis lomba akan dilaksanakan pada saat upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022 di lapangan upacara SMANSA Kupang. (aln)
Editor: Marthen Bana