KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dalam rangka pemulihan ekonomi, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Kupang menggelar Festival Pariwisata berema "Terbaik untuk Rakyat", bertempat di alun-alun Kota Kupang, Kelurahan Kelapa Lima.
Festival Pariwisata ini digelar selama dua hari, yakni Senin (15/8) dan Selasa (16/8). Festival ini melibatkkan sebanyak 30 pelaku UMKM dan 10 tim sound system.
Acara ini dibuka Wakil Wali (Wawali) Kota Kupang, dr. Hermanus Man, dihadiri Kepala Perwakilam Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja, Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang, Diana Oktaviana Bire, dan Ketua Komisi III, Adrianus Talli. Hadir juga pimpinan perangkat daerah lingkup Pemkot Kupang.
Wawali Hermanus Man mengatakan, pariwisata harus berujung pada ekonomi. Jadi pariwisata dalam konsep ekonomi harus berdampak pada pelaku ekonomi. "Jadi bukan hanya sekadar masyarakat datang dan melihat tetapi bagaimana masyarakat ikut terlibat dalam kegiatan ekonomi atau berbelanja secara langsung," kata Herman Man.
Untuk menarik masyarakat berbelanja, lanjut Herman Man, tentunya konsepnya harus menarik, dan produk yang ditawarkan harus berkualitas serta memiliki ciri khas Kota Kupang.
"Jadi kalau yang ditawarkan adalah makanan maka makanan yang dijual harus memiliki cita rasa yang enak, kalau kain tenun maka tentunya harus berkualitas," ujarnya.
Terkait naiknya inflasi yang terjadi di Kota Kupang, kata Herman Man, Pemkot Kupang membentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), selanjutnya menggelar pasar murah selama 5 kali sampai Desember 2022.
"Jadi operasi pasar dan pasar murah akan digelar sebanyak lima kali dalam tahun ini, September digelar sekali, Oktober, November, dan Desember digelar dua kali pasar murah," sebutnya.
Selain itu, sambung Herman Man, koordinasikan dengan PD Pasar terkait bahan pokok seperti sayur, tomat, cabai merah, dan cabai keriting, bawang merah dan bawang putih, penyuplai dari daerah mana agar bisa dilakukan kerja sama untuk pengendalian harga.
"Jadi untuk distributor bahan pokok ini harus bekerja sama dengan Pemkot Kupang, bisa menyediakan stok secara berkelanjutan agar tidak terjadi kenaikan harga ketika permintaan banyak tetapi ketersediaan bahan tidak mencukupi," tandasnya.
Menurut Herman Man, perlunya inventarisir, misalnya sayur, apakah datang dari Oesao, Semau atau Flores. Jadi perlu diketahui pemasoknya, agar bisa menjamin ketersediaan.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Kupang, Diana Oktaviana Bire mengatakan, kegiatan ini harus sering dilakukan, tentunya awal yang baru yang diinisiasi oleh Dinas Pariwisata Kota Kupang ini sangat baik.
"Dengan kegiatan ini sekaligus menggeliatkan kembali UMKM yang ada di Kota Kupang setelah dua tahun Pandemi Covid-19 yang sangat berdampak pada sektor ekonomi," katanya.
Diana juga meminta Pemkot Kupang agar membangun koordinasi dengan kabupaten penyangga, untuk mencukupi kebutuhan pangan di Kota Kupang, agar permintaan dan ketersediaan berimbang.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kota Kupang, Josefina M. D. Gheta, mengatakan, Kota Kupang terus berkembang, salah satu sektor dengan perubahan yang sangat besar adalah sektor pariwisata.
Saat ini kota Kupang memiliki tampilan dengan destinasi wisata buatan yang dibenahi dengan sangat baik hingga memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke Kota Kupang.
Festival Pariwisata Tahun 2022 ini merupakan event dengan kegiatan-kegiatan yang ditujukan bagi masyarakat Kota Kupang, juga menjadi sarana bagi Dinas Pariwisata untuk mempromosikan perubahan yang terjadi.
"Terutama untuk mengajak kaum milenial agar semakin mencintai Kota Kupang. Dengan semangat HUT Ke-77 Republik Indonesia dan masa lima tahun memimpin Wali Kota dan Wakil Wali Kota, maka digelar beberapa kegiatan ini," kata Josefina.
Kegiatan yang digelar yaitu lomba Koepan Fashion Week, lomba modern etnik dance, Koepan Local Expo juga diadakan lomba stan terbaik antar peserta Koepan Local Expo.
"Para peserta kita melibatkan generasi milenial di Kota Kupang, pelaku UMKM dan ekonomi kreatif serta pelaku seni dan budaya," kata Josefina. (r2)
Editor: Marthen Bana