Peristiwa Duren Tiga Coreng Citra Polisi, Kapolri Ancam Copot Mereka yang Terlibat Kejahatan

  • Bagikan
Kapolri, Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo. (FOTO: JawaPos.com)

Listyo Sigit: Raih Lagi Kepercayaan Publik, Hindari Pelanggaran

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kasus penembakan yang melibatkan jenderal bintang dua di institusi Polri, Irjen Pol. Ferdy Sambo telah mencoreng citra lembaga tersebut. Menyikapi peristiwa itu, Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo dengan tegas meminta kepada seluruh jajarannya untuk meraih kepercayaan publik terhadap institusi Polri.

Kapolri Listyo bahkan meminta kepada seluruh jajarannya jangan lagi membuat pelanggaran yang menurunkan kepercayaan publik terhadap institusi ini. Arahan tersebut disampaikan Kapolri Listyo melalui video conference kepada seluruh jajarannya, mulai dari tingkat Mabes Polri hingga Polda Jajaran se-Indonesia, Kamis (18/8).

“Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan menjadi pertaruhan kita bersama. Ini menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti,” tandas Kapolri Listyo Sigit.

Terkait tingkat kepercayaan publik, Kapolri Sigit menjelaskan, sejak Desember 2021 hingga sebelum peristiwa penembakan, beberapa lembaga survei merilis meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri. Salah satunya, disebabkan oleh Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif bersama seluruh lapisan masyarakat.

Sayangnya, setelah peristiwa Duren Tiga, Jakarta Selatan, kata Kapolri Sigit, tren positif soal kepercayaan publik terhadap Polri langsung mengalami penurunan. Saat ini ada momentum naiknya kepercayaan publik setelah adanya komitmen pengusutan perkara Irjen Ferdy Sambo diusut tuntas.

Seperti diberitakan, Kapolri membentuk tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus penembakan terhadap Brigadir Nonfriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J itu.

Di hadapan jajaran, Jenderal Sigit memastikan Polri akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal itu juga sesuai dengan instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut. Ini adalah pertaruhan institusi Polri, pertaruhan marwah kita. Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya. Jadi itu yang menjadi pegangan kita,” tegas Kapolri Listyo Sigit.

Oleh karena itu, Sigit memaparkan tim khusus akan terus bekerja maksimal sehingga bisa menentukan siapa pihak-pihak yang melanggar pidana. Termasuk, yang menghalangi penyidikan atau Obstruction of Justice dan mana yang melanggar kode etik dalam kasus itu.

“Harapannya adalah proses yang sudah dilakukan, segera kita sampaikan ke publik. Kita libatkan juga kelompok eksternal. Masyarakat ikut mengawasi, teman-teman di Komnas HAM, Kompolnas, hingg mitra kerja kita yang ada di DPR juga ikut mengawasi. Ini semua menjadi pertaruhan kita. Oleh karena itu, ini yang harus kita jaga dan kita perjuangkan bersama ke depan,” papar Sigit.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya untuk menghindari potensi terjadinya pelanggaran-pelanggaran yang dapat mencoreng nama baik Korps Bhayangkara. Pelanggaran akan sangat berdampak pada tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.

Sigit meminta kepada seluruh personel Polri harus mendengar dan menyerap aspirasi ataupun keluhan atas laporan-laporan yang disampaikan oleh masyarakat. Sejak jauh hari, Sigit pun telah menegaskan kepada semua jajaran untuk menindak tegas segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.

“Mulai dari peredaran narkotika, perjudian baik konvensional ataupun online, adanya pungutan liar (pungli), Ilegal Minning, penyalahgunaan BBM dan LPG, sikap arogan hingga adanya keberpihakan anggota dalam menangani permasalahan hukum di masyarakat,” tutur Sigit.

Kapolri Sigit juga menegaskan dia tidak akan memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan yang bermain-main atau terlibat dengan kejahatan. “Saya ulangi, yang namanya perjudian, apakah itu judi darat, judi online, dan berbagai bentuk pelanggaran tindak pidana lainnya harus ditindak. Saya tidak peduli kalau masih ada yang kedapatan, pejabatnya saya copot. Saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu Direktur, apakah itu Kapolda, saya copot! Demikian juga di Mabes, tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga,” terang Kapolri Listyo Sigit.

Selain itu, Sigit pun meminta kepada seluruh jajaran untuk memiliki komitmen yang sejalan dan selaras terkait dengan hal tersebut. Menurutnya, hal itu dilakukan guna menjaga marwah institusi Polri untuk menjadi lebih baik dan meraih kembali kepercayaan publik kedepannya.

“Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang tidak sanggup angkat tangan. Kalau tidak ada berarti kalian semua, rekan-rekan semua, masih cinta institusi dan saya minta kembalikan kepercayaan masyarakat kepada kita, kepada institusi, sesegera mungkin,” tutup Sigit. (jpc/jpg)

  • Bagikan