LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-PT. PLN merelokasi Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Flores Bagian Barat (FBB) yang semula berada di Ende ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar). Sebagai gantinya, PLN akan membentuk Unit Layanan Pelanggan (ULP) di Ende.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara, PT PLN (Persero), Adi Priyanto menyampaikan bahwa kebutuhan pelayanan pelanggan UP3 Flores Bagian Barat terutama di Kawasan Super Prioritas Nasional (KSPN) saat ini, yakni Labuan Bajo masih dilayani oleh kantor setingkat ULP.
"Dengan kondisi tersebut dan melihat perkembangan ekonomi dan pertumbuhan pelanggan, PLN melakukan relokasi lokasi kantor UP3 FBB agar dapat meningkatkan pelayanan dari yang sebelumnya dilayani oleh ULP, bisa dilayani langsung oleh UP3," tutur Adi.
Wilayah kerja PLN ULP Labuan Bajo di Mabar seluas 23.141 Km2 dengan jumlah penduduk sekitar kurang lebih 256.317 jiwa mencakup 12 kecamatan dan 164 desa dengan total pelanggan PLN sekitar 39.814.
Adi menjelaskan, dengan direlokasinya lokasi UP3 Flores Bagian Barat dari Ende ke Labuan Bajo, maka untuk menjaga kegiatan pelayanan pelanggan kelistrikan di Kota Ende, saat ini diperlukan adanya pembentukan ULP Ende.
Dikatakan keunggulan Potensi Pasar Kawasan Ekonomi Khusus Labuan Bajo seperti acara yang telah terlaksana side event G20 di tahun 2022 dan nantinya juga menjadi lokasi acara Asean Summit pada tahun 2023.
Menurut Adi, PLN siap mendukung kawasan ekonomi khusus seperti di Tanamori/Golomori dengan potensi 46,3 MVA dari 2022 sampai dengan 2035, lalu kawasan ekonomi khusus Tana Naga, potensi pasar penambahan pelanggan potensial TM di Labuan Bajo rata-rata 4 pelanggan per tahun atau setara 40 persen/tahun yoy dari total pelanggan TM tahun sebelumnya.
Adi menyebutkan, pihak PLN juga tengah mempersiapkan pembangunan energi hijau berupa pembangunan PLTS 30 MWp di Manggarai Barat sebagai upaya mendukung green energy di Labuan Bajo.
PLN, kata Adi, bersinergi untuk green tourism bekerjasama dengan BPOLF, lalu gencar electrifying lifestyle seperti kehadiran SPKLU, EV, Kompor Induksi dan mengedepankan EBT di sistem Flores seperti PLTP Ulumbu dan Sokoria, PLTS Maumere dan PLTMH Dunga.
Adi berharap dengan relokasi kantor UP3 Flores Bagian Barat ke Labuan Bajo dan pembentukan PLN ULP Ende pada UP3 Flores Bagian Barat, maka PLN Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur siap memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya.
"Semoga pelayanan listrik andal dan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor dan negara-negara yang berkunjung terhadap kualitas pasokan listrik di Indonesia, khususnya di Labuan Bajo," harap Adi sambil menambahkan, guna memastikan layanan tersebut, PLN menggelontorkan investasi lebih dari Rp 9,9 miliar untuk membangun infrastruktur kelistrikan beserta sarana pendukungnya.
Bupati Mabar, Edistasius Endi mengaku merasakan hal yang luar biasa, dimana saat memperingati HUT ke-77 RI, dengan tema, "Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat", ada upaya yang luar biasa dari PT PLN dalam mendukung pembangunan pariwisata NTT, khususnya di Mabar.
"Kepada PLN saya ingin mengatakan, kehadiran UP3 FBB di Labuan Bajo ini baru pelayanan listrik jauh lebih baik. Kami yakin bahwa cerita indah hari ini akan berlanjut di hari esok dan hari esok lagi. Kami menaruh harapan besar bahwa Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores dan NTT akan terang dan terang terus. Terima kasih PLN. Sinergisitas antara pemerintah dan PLN ini perlu dijaga, sehingga saling mengisi apa yang dibutuhkan pemerintah diisi oleh PLN, dan apa yang dibutuhkan PLN dari pemerintah, di isi oleh pemerintah," ungkapnya.
Hadir dalam kegiatan itu, baik secara zoom maupun langsung, Direktur PLN Bisnis Regional Sulmapana, Adi Priyanto, EVP Distribusi Indradi Setiawan, GM PLN UIW NTT, Agustinus Jatmiko, VP Human Development Talent Area 10 PLN, Oldy Boyke Masinambouw, Bupati Mabar, Edistasius Endi, Ketua DPRD Mabar, Marthinus Mitar, Sekda Mabar Fransiskus Sales Sodo, Direktur BPOLBF, Shana Fatina, unsur Forkopimda Mabar, dan stakeholder pelaku pariwisata di Labuan Bajo. (Krf7)
Editor: Marthen Bana