Bupati Sabu Raijua Pantau Langsung Operasi Timbang Balita di Posyandu Eiwou

  • Bagikan
Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke didampingi Sekda Sabu Raijua, Septenius Bule Logo, Kadis Kesehatan dan pejabat lainnya ketika memantau langsung operasi timbang balita yang dipusatkan di Posyandu Eiwou, Desa Raemude, Kecamatan Sabu Barat, Jumat (19/8). (FOTO: ISTIMEWA)

SEBA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kenaikan berat badan sesuai grafik pertumbuhan menjadi salah satu parameter status gizi dan kesehatan seorang anak balita. Oleh karenanya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sabu Raijua terus memantau perkembangan gizi anak-anak di daerah itu dan mengambil langkah tepat guna mengintervensi balita yang mengalami gizi buruk sehingga tidak terlambat penanganannya.

Keseriusan Pemerintah itu diperlihatkan Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke ketika memimpin langsung pendampingan operasi timbang balita yang dipusatkan di Posyandu Eiwou, Desa Raemude, Kecamatan Sabu Barat, Jumat (19/8).

Bupati Nikodemus didampingi Sekda Septenius Bule Logo, SH, M.Si, Kepala Bappeda, Kadis Kesehatan, Dirut RSUD Sabu Raijua, Camat Sabu Barat, serta OPD asuh dari Dinas Perhubungan.

Adapun sasaran di Posyandu tersebut sebanyak 35 anak dan yang dilakukan penimbangan sebanyak 34 orang anak. Satu orang anak dilakukan sweeping atau kunjungan rumah. Selain itu juga dilakukan pengukuran tinggi badan oleh petugas Gizi menggunakan alat terstandar (antropometri).

Selanjutnya anak-anak diberikan Vitamin A serta pemberian PMT Biskuit. Bupati Sabu Raijua dalam smabutannya memberikan apresiasi kepada ibu-ibu yang rajin membawa anaknya secara rutin untuk melakukan penimbangan badan di Posyandu.

Menurutnya, pemerintah terus memberikan perhatian terhadap perkembangan tumbuh anak di daerah itu dengan berbagai program yang diluncurkan oleh pemerintah. Bagi Bupati Nikodemus, anak-anak adalah generasi penerus yang memerlukan perhatian sejak dini. "Mereka inilah yang meneruskan tongkat kepemimpinan di daerah itu. Anak-anak ini yang akan menggantikan kita, sehingga kita harus jaga dan anak-anak harus tetap sehat,” tegasnya.

Bupati Nikodemus meminta para orang tua, terutama bapak-bapak untuk menjaga jarak kelahiran anak dan memperhatikan tumbuh kembang anak. Untuk mengatasi stunting pada anak, Bupati Nikodemus meminta agar sejak masa pertumbuhan anak-anak diberikan konsumsi daun kelor.

“Kita perlu menjaga anak-anak kita agar generasi mereka kuat. Kalau mereka kuat berarti negara kita kuat. Kesehatan mereka perlu dijaga,” pesan bupati yang akrab disapa Nick Rihi Heke ini.

Pada kesempatan itu, Bupati Nick juga menyinggung penyebab inflasi di Sabu Raijua. Menurunya, ada tiga bahan pokok penyebab naiknya inflasi, yakni kenaikan harga jagung, lombok, dan BBM.

Dikatakan, BBM di Sabu Raijua tidak mengalami kenaikan dan masih harga subsidi. Namun karena ada yang menaikan secara sepihak sehingga terjadi kelangkaan dan kenaikan haarga di tingkat eceran.

Bupati mengingatkan mereka yang menaikan harga BBM secara sepihak agar berhati-hati, sebab jika diketahui bakal ditindak tegas. Selama ini, masyarakat selalu menyalahkan pemerintah atas kenaikan BBM, dan pemerintah tetap memahami hal tersebut karena pemerintah melayani masyarakat.

“Saya tetap menerima kritikan masyarakat. Namanya kami pemerintah tetap melayani masyarakat. Kita akan lakukan operasi dan jika kedapatan menjual mahal kita akan ambil tindakan tegas,” ujarnya.

Kepada kaum ibu di Posyandu, Bupati Nick Rihi Heke berpesan untuk memanfaatkan pekarangan rumah menanam aneka sayur-sayuran seperti cabai, karena harganya cukup menjanjikan. “Tanam untuk kepentingan dapur saja dulu. Kalau kita berhasil ke depan pasti kita akan berhasil di lahan yang lebih luas,” ujarnya. (*/yl)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan