KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Salah satu perusahaan pembiayaan mikro, anak perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI), yakni PT. Permodalan Nasional Madani (PNM) kini hadir di Provinsi NTT. Perusahan ini bahkan telah memiliki keanggotaan sebanyak 298 ribu, dimana terdiri dari mama-mana di seluruh NTT.
PT. PNM merupakan anak perusahaan Bank BRI yang berbisnis di bidang pembiayaan mikro. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, saat ini, PNM memilki 3.673 kantor layanan PNM Mekaar dan 688 kantor layanan PNM ULaMM yang melayani 34 provinsi, 422 kabupaten/kota, dan 5.640 kecamatan.
Hingga 5 September 2022, PNM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 138,98 triliun kepada nasabah PNM Mekaar berjumlah 12,16 juta. Sebanyak 298 ribu nasabah tersebar di seluruh NTT. PT. PNM hadir sebagai solusi peningkatan kesejahteraan melalui akses permodalan, pendampingan, dan program peningkatan kapasitas para pelaku usaha.
Sebagai lembaga pemberdayaan dan memiliki tanggungjawab kepada para nasabah dengan memberikan modal, PT PNM menggelar kegiatan Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) yang menghadirkan sekitar 500 nasabah Mama-mama Pra Sejahtera yang ada di sekitar Kota Kupang, Selasa (6/9).
Kegiatan yang berlangsung di aula utama El Tari ini juga diikuti kelompok mama-mama di seluruh NTT melalui jejaring zoom meeting. Hadir pada kesempatan itu, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Direktur Utama PT. PNM Arief Mulyadi, Advisor Direktur PT. PMN Nurfajriansyah, Pemimpin Cabang PNM Denpasar Tatang Sefi Setyono dan Kepala Divisi Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU) Dicky Fajrian. Hadir pula Ketua Kadin NTT, Bobby Liyanto, Kepala OJK NTT, Kepala BRI Cabang Kupang, Plt Kadis PTMTSP Provinsi NTT serta undangan lainnya.
Kegiatan tersebut bertema "Targeted Small Bussines Course for Female Entrepreneurs" Mama Menabung, Keluarga Sejahtera, Mama Su Ada NIB, Usaha Semakin Jaya". Pada kesempatan itu, Mama-mama yang hadir langsung memiliki buku tabungan BRI dan juga diberikan Nomor Induk Berusaha (NIB).
Assisten Manager Bisnis Mikro BRI, M. Natsir sebagai narasumber memberikan materi tentang manfaat menabung dan memberikan tips atau cara agar Mama-mama dapat menyisihkan uangnya untuk menabung. Selain itu, dijelaskan juga manfaat NIB agar usahanya mendapatkan legalitas dan memudahkan produk usaha Mama Mama bersaing di tengah perkembangan zaman.
Selanjutnya, setelah memiliki NIB, pelaku usaha bisa langsung mengajukan Izin Usaha dan Izin Komersial atau Operasional sesuai bidang usahanya masing-masing. Pada kesempatan itu, sebanyak 10 Mama-Mama langsung mendapatkan buku tabungan dan NIB secara simbolis kepada 10 nasabah PNM Mekaar.
Direktur PT. PNM, Arif Mulyadi dalam sambutannya saat pembukaan menjelaskan, ada tiga misi PMN dalam menjalankan usahanya, yakni memberikan tiga modal kepada para nasabah, yakni Modal Finansial, Modal Intelektual, dan Modal Sosial. “Tiga-tiga modal ini sangat penting dalam menjalankan usaha,” ujarnya di depan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL).
Lebih lanjut Arief menjelaskan, dalam membangun usaha, tidak bisa dijalankan sendiri-sendiri, tapi harus melibatkan banyak pihak untuk berkolaborasi dan membangun jejaring. Arief menjelaskan, untuk membangun jejaring tersebut, para Nasabah Mekaar selalu berkumpul sekali seminggu untuk bertukar pikiran sehingga lahir inspirasi dan ide untuk melakukan usaha bersama dan bisa mengangkat kembali budaya gotong-royong sebagai warisan budaya.
“Ini juga sebagai bagian untuk saling mendorong dalam membangun usaha karena kalau dijalankan sendiri-sendiri akan sulit berkembang. Kami harapkan arahan Bapak Gubernur untuk memperkuat posisi kami di NTT,” pintanya.
Sementara Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat mengapresiasi kehadiran PT. PNM yang bekerjasama dengan Bank BRI dan Pegadaian dalam membantu Mama-mama di seluruh pelosok NTT.
Menurut VBL, kolaborasi seperti itu merupakan hal yang sangat baik dalam memberdayakan perempuan NTT dengan mewujudkan Mama-Mama yang Mekaar untuk bersinergi bersama.
"Kegiatan ini telah menunjukkan adanya dukungan dan partisipasi untuk membangun masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur," kata Laiskodat.
VBL menyebut, kegiatan yang positif itu merupakan wadah bagi Mama-Mama untuk berkolaborasi, yang didukung dengan tiga modal dari PT PNM yaitu modal finansial berupa bentuk biaya, modal intelektual berupa pendampingan, dan modal sosial berupa bentuk jejaring kerja sama dan kelompok untuk mitra belajar.
"Ketiga modal ini merupakan langkah awal bagi Mama-Mama nasabah PNM agar mampu berkolaborasi dan saling memberikan semangat untuk menciptakan perubahan, terutama dalam bidang perekonomian, dimulai dari pengelolaan keuangan usaha yang digeluti," katanya.
Dikatakan, kolaborasi pemerintah, dunia usaha dan perindustrian juga diperlukan untuk mewujudkan dan mengoptimalkan tujuan akhir kegiatan PT PNM ini. "Saya juga ingin melihat akhir dari kegiatan, seberapa banyak mama-mama yang dipercaya untuk mengembangkan usaha mereka," pungkas politisi Partai Nasdem ini. (*/yl)