JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pemerintah memutuskan memberi bantalan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi para pekerja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan telah menyusun pedoman pemberian atau penyaluran BSU yang di dalamnya menetapkan beberapa syarat calon penerima. SSalah satu syarat yang harus dipenuhi calon penerima BSU adalah memiliki upah maksimal Rp 3,5 juta.
Menaker Ida Fauziyah, saat konferensi pers di Kantor Kemenaker Jakarta, Selasa (6/9), menyatakan, syarat dan kriteria penerima BSU diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 10 Tahun 2022 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah Berupa Subsidi Gaji/Upah Bagi Pekerja/Buruh.
Beberapa syaratnya antara lain, merupakan WNI yang dibuktikan dengan kepemilikan NIK dan merupakan peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sampai dengan Juli 2022. “Mempunyai gaji atau upah paling banyak sebesar Rp 3,5 juta atau senilai upah minimum provinsi, kabupaten/kota,” kata Ida.
Penyaluran BSU sendiri berlaku untuk calon penerima di seluruh Indonesia dan dikecualikan bagi PNS, TNI, dan Polri. Dia menjelaskan bahwa menurut data BPJS Ketenagakerjaan terdapat 16.198.731 pekerja yang memenuhi syarat untuk menerima subsidi upah tersebut.
Penyaluran data dari BPJS Ketenagakerjaan akan dilakukan secara bertahap kepada Kemnaker. Tahap pertama sendiri telah diserahkan pada hari ini sebanyak 5.099.915 calon penerima.
Kemnaker akan melakukan pemeriksaan kembali dan pemadanan data-data itu untuk memastikan calon penerima belum menerima bantuan lain dari pemerintah seperti dari Kartu Prakerja dan Program Keluarga Harapan (PKH) dari Kementerian Sosial.
Penyaluran akan dilakukan melalui bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) dan PT Pos Indonesia untuk memastikan penyaluran dilakukan secepatnya. “Pokoknya ingin cepatnya sampai kepada teman-teman pekerja atau buruh,” demikian Ida Fauziyah. (ant/JPG)