Pantura Manggarai Jadi Pelabuhan Tikus Pengiriman Sapi Ilegal, Begini Kata Kapolres

  • Bagikan
Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten. (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Manggarai, tepatnya di wilayah Kecamatan Reok dan Reok Barat, kerap dijadikan sebagai lokasi pelabuhan tikus pengiriman sapi secara ilegal ke luar daerah. Pihak Polres Manggarai pun terus melakukan patroli dan pengintaian di titik yang dicurigai tersebut. 

"Informasi pengiriman sapi ilegal itu kami sudah dapat. Pihak polisi sudah lakukan pengecekan lokasi-lokasi dan jalur-jalur yang dipakai. Sejauh ini barang itu ada, tapi kami belum lakukan tindakan karena belum mengarah ke pidana," ujar Kapolres Manggarai, AKBP Yoce Marten, kepada TIMEX saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/9) siang.

AKBP Yoce mengatakan, barang yang sering ditemukan di lokasi itu berupa ternak sapi yang diikat di pantai. Pihaknya belum bisa menangkap, kecuali barangnya sudah pindah tempat atau naik ke kapal. Permasalahanya, kapal-kapal juga bermain kucing-kucingan. Apalagi kata AKBP Yoce, jumlah personil polisi sedikit.

Pihaknya tentu meminta peran serta masyarakat di sekitar lokasi, termasuk pemerintah desa dan kecamatan untuk sama-sama mencegah praktik atau kegiatan pengiriman sapi ilegal ke luar daerah. Selama ini, lanjut AKBP Yoce, anggota dari kesatuan Polair dan Polsek Reo rutin melakukan operasi di perairan tersebut.

"Sampai saat ini, belum ada penangkapan terhadap pelaku. Informasi adanya praktik pengiriman sapi secara ilegal ini setelah adanya kegiatan penindakan di Bima, NTB," sebutnya.

AKBP Yoce pun mengancam jajaranya jika ada yang terlibat dalam praktik pengiriman sapi ilegal tersebut. Karena itu, Kapolres membutuhkan bantuan semua pihak untuk bersama memberantas praktik ilegal tersebut. Tentu titik patroli aparat kepolisian selama ini yang terindikasi sebagai pelabuhan pengiriman sapi secara illegal, yakni Desa Paralando dan Desa Robek.

"Kalau ada anggota saya yang terlibat dalam praktik pengiruman sapi ilegal ini, saya tidak segan-segan untuk tindak. Sehingga saya butuh informasi dari semua pihak, termasuk masyarak sekitar. Dijamin saya akan merahasiakan pemberi informasi itu. Termasuk judi di Manggarai. Intinya, siapa pun yang terlibat, saya tidak segan-segan untuk tindak," tegas AKBP Yoce. (*)

Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan

Exit mobile version