Kementan Bersama Komisi IV DPR RI Serukan Insan Pertanian Jaga Ketahanan Pangan

  • Bagikan
Kepala SMK-PP Negeri Kupang, para narasumber foto bersama peserta kegiatan Bimtek Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan Penyuluh di Kabupaten Sikka, Selasa (13/9). (FOTO: Humas SMK-PP N Kupang)

KUPANG-Kementerian Pertanian (Kementan) melalui BPPSDMP terus berusaha meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) pertanian. Bekerjasama dengan Komisi IV DPR RI, Kementan melalui SMK-PP Negeri Kupang menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Petani Milenial dan Penyuluh di Kabupaten Sikka, Selasa (13/9).

Kepala SMK PP Negeri Kupang, Ir. Stepanus Bulu, MP menjelaskan, Bimtek ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan petani serta kapasitas penyuluh dalam hal transfer teknologi kepada petani. "Peningkatan kapasitas ini sangatlah penting," kata Stepanus, dalam keterangan tertulis Humas SMK PP Negeri Kupang, Selasa (13/9).

Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo bahwa pengembangan sumber daya manusia sangat penting demi mengoptimalkan sektor pertanian ke depan.

Sementara Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi menjelaskan, sebagai pelaku pembangunan pertanian, petani dan penyuluh sudah selayaknya mendapat prioritas dalam program pembangunan pertanian. Sebab petani dan penyuluh berperan mengadakan pangan bagi 267 juta jiwa penduduk Indonesia,” ujar Dedi.

Bimtek dengan peserta 30 petani milenial dan penyuluh tersebut juga dihadiri Yohanes Emil Satriawan, SP.M.Si selaku Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka dan anggota Komisi IV DPR RI, Julie Sutrisno Laiskodat yang hadir serta membawakan materi secara virtual.

Yohanes Emil mengatakan, kegiatan Bimtek ini sangat bermanfaat karena bisa meningkatkan kapasitas dan kompetensi penyuluh serta petani milenial di kabupaten Sikka. "Setelah pulang dari Bimtek ini, para petani dan penyuluh harus melakukan transfer ilmu kepada anggota kelompok tani yang lain supaya ilmu terus mengalir," pesan Yohanes

Sebagai salah satu wakil rakyat perwakilan NTT, Bunda Julie -sapaan akrabnya-- mengatakan, Bimtek terhadap petani dan penyuluh serta mengembangkan pendidikan vokasi pertanian harus terus dilakukan karena anak-anak muda atau milenial serta penyuluh lah yang bisa mengentaskan NTT dari kemiskinan.

Dalam Bimtek itu pun juga dipraktikkan tentang bagaimana mengembangkan produk hortikultura menggunakan irigasi tetes secara smart farming oleh kedua narasumber yang juga merupakan Duta Petani Milenial 2021 perwakilan NTT khususnya Kabupaten Sikka, Egedius Laurensius Moat Paji, S.Agr., dan Yoseph Nong Yance.

Yance dan Egedius sepakat bahwa melalui bimtek ini bermanfaat diharapkan para petani bisa menyadari akan pentingnya peran teknologi dalam menghasilkan produk hortikultura yang melimpah.

Dalam bimtek tersebut, kedua petani milenial itu juga memberikan praktik langsung tentang pemanfaatan irigasi tetes dalam budidaya hortikultura. Tak hanya itu, yance juga melakukan demoa penggunaan smart farming drip irrigation yang hanya dengan satu klik di smartphone, pertanian sudah jalan otomatis.

Narasumber ketiga yang merupakan guru SMK PP Negeri Kupang, Bogarth K. Watuwaya tampil membawakan materi terkait pemanfaatan limbah tanaman hortikultura menjadi makanan/pakan sapi. (*/aln)

  • Bagikan