JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) telah selesai menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan dilanjutkan dengan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (13/9).
Hasilnya, KONI Pusat memutuskan, dua provinsi di wilayah Nusa Tenggara (Nusra), Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi tuan rumah bersama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII tahun 2028.
“Kita baru saja menyelenggarakan Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa yang menentukan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional ke-22 Tahun 2028, yang terpilih adalah NTT dan NTB sebagai tuan rumah. Proses ini harus dilakukan enam tahun sebelum pelaksanaannya dan melalui proses yang cukup panjang. Semua telah dilalui prosesnya,” kata Ketum KONI Pusat, Letjen TNI Purn. Marciano Norman usai Musornaslub, di Jakarta, Selasa (13/9) seperti dikutip dari laman gerakita.com.
Marciano memberi apresiasi kepada NTT dan NTB yang telah berjuang agar bisa terpilih menjadi tuan rumah bersama. “Alhamdulillah, yang terpilih NTT dan NTB (Tuan rumah PON 2028, Red). Saya yakin dua provinsi itu akan mempersiapkan dengan sebaik-baiknya. Terima kasih atas kesungguhan Gubernur NTB dan Gubernur NTT dengan jajarannya sehingga proses pemilihan ini berjalan lancar,” kata mantan Komandan Paspampres itu.
Marciano menyatakan, konsep pelaksanaan PON yang ditawarkan NTT dan NTB adalah sport tourisme. NTT-NTB punya alam yang indah. Ini nilai tambah yang ada di Nusa Tenggara. “Kita lihat betapa indahnya alam NTB dan NTT, oleh karenanya kita tidak sabar mengalihkan pandangan ke PON XXII-2028 di NTB dan NTT,” tandas Marciano.
Selain mengapresiasi terpilihnya NTT dan NTB sebagai tuan rumah PON XXII-2028, Marciano juga mengajak seluruh elemen olahraga di tanah air, baik itu KONI provinsi, induk cabang olahraga, organisasi olahraga fungsional, hingga kepala dinas pemuda dan olahraga (Dispora) agar ikut menyukseskan penyelenggaraan PON XXI-2024 di Aceh-Sumut nanti.
“Mari kita berikan dukungan penuh kepada provinsi Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 dan kita dukung persiapan NTB dan NTT menjadi tuan rumah PON XXII Tahun 2028,” pinta Marciano.
Wakil Gubernur NTT yang juga Ketua Umum KONI NTT, Josef A.Nae Soi mengatakan bahwa, dalam pelaksanaan PON XXII-2028 nanti, yang dilakukan NTT dan NTB adalah memadukan olahraga dan pariwisata.
“Ada beberapa cabor yang dipertandingkan, memadukan olahraga dan pariwisata. Terdapat beberapa cabor bela diri yang dipertandingkan di tepi laut ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, Labuan Bajo," kata Josef Nae Soi.
Josef menegaskan bahwa, NTT dan NTB akan berbagi nomor-nomor pertandingan/perlombaan sesuai potensi venue yang dimiliki kedua provinsi tersebut. “Kami akan bagi dua cabang olahraga yang dipertandingkan. Misalnya di NTB stadionnya lebih bagus, kita kasih di NTB. Kalau NTT lebih bagus (venue), ya di NTT (pelaksanaannya),” sambung Josef.
“Kami dari NTT dan NTB harus mempersiapkan diri sebaiknya sehingga sesuai moto KONI, ‘Bersatu Meraih Prestasi’," tutup Josef Nae Soi.
Komitmen mempersiapkan PON XXII sebaik-baiknya juga disampaikan oleh Gubernur NTB yang turut hadir, Dr. H. Zulkieflimansyah. “Itu (Tuan rumah PON XXII/2028) adalah penghargaan besar yang luar biasa dari KONI terhadap kami. Kami betul-betul akan menjunjung tinggi kehormatan ini untuk melaksanakan sesukses-suksesnya,” kata Zulkieflimansyah.
“Kemarin kita sudah melihat PON yang sukses di Papua. Tahun 2024 nanti akan ada di Aceh-Sumatera Utara. Sebelumnya di timur terus di barat, pertimbangan utamanya NTB dan NTT di tengah sehingga kita merefleksikan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana tadi pesan Ketua Umum KONI Pusat bahwa olahraga yang akan mempersatukan kita semua,” tandas Gubernur Zulkieflimansyah.
Sebelumnya pada Musornaslub KONI 2022, Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Calon Tuan Rumah PON XXII Tahun 2028 mengawali dengan menyampaikan laporan. Provinsi yang mendaftarkan diri, hanya NTB dan NTT. Kedua provinsi tersebut berkomitmen menjadi tuan rumah bersama yang dituangkan dalam suatu berkas pada awal 2022.
NTB dan NTT memiliki potensi venue yang cukup memadai namun perlu peningkatan. “Memenuhi persyaratan dengan catatan harus ada renovasi 6 tahun ke depan. Yang belum tersedia, lapangan tenis, kolam renang, stadion pembukaan dan penutupan,” kata Ketua TPP Mayjen TNI Purn Dr. Suwarno. (*/aln)