IFG Labuan Bajo Marathon 2022 Sajikan Rute Pesona Alam yang Manjakan Mata Pelari

  • Bagikan
Penyelenggara dari IFG dan Mesa Race siap menyukseskan “IFG Labuan Bajo Marathon 2022” di Labuan Bajo, Kabupaten Mabar, Oktober 2022 nanti. (FOTO: HANS BATAONA/TIMEX)

LABUAN BAJO, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menjadi tempat perhelatan lomba lari Marathon terbesar yang akan berlangsung bulan Oktober 2022 mendatang.

Lomba lari sejauh 42,195 kilometer itu bakal menampilkan rute yang memanjakan mata para pelari. Penyelenggara telah menyiapkan rute yang menawarkan keindahan dan pesona alam Labuan Bajo.

Lomba lari yang digelar Indonesia Financial Group (IFG) pada 29 Oktober 2022 mendatang ini bertema “IFG Labuan Bajo Marathon 2022”.

Ketua Panitia, Fitri Istanti kepada TIMEX, Kamis (22/9) mengatakan, kegiatan ini akan menjadi perhelatan yang berbeda dari kegiatan lari marathon lainnya. "Bukan tanpa alasan, Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi ajang Marathon berkonsep sport tourism untuk mempromosikan pariwisata di Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas," jelasnya.

Menurut Fitri, event ini bakal menjadi istimewa karena menjanjikan hal yang belum tentu didapat peserta di kegiatan marathon lainnya, yakni rute sangat menantang, dibalut keindahan pemandangan alam Labuan Bajo yang tiada duanya.

Karena itu, demikian Fitri, berlari di IFG Labuan Bajo Marathon2022 dapat menjadi capaian tertinggi seorang pelari saat berhasil menaklukkan kontur dan tantangan trek Labuan Bajo yang khas. “IFG Labuan Bajo Marathon 2022 adalah lomba jalan raya atau road race. Akan tetapi, topografi Labuan Bajo yang berbukit membuat konturnya manjadi sangat menantang," katanya.

Fitri menyebutkan, para peserta akan melintasi rute dengan sajian pemandangan alam yang sangat indah, baik itu pemandangan perbukitab, lautan, dan kepulauan di sekitar Labuan Bajo yang eksotis.

"Ajang Lari Marathon dengan rute yang menantang dan pemandangan yang menakjubkan ini disebut juga the most challenging marathon route with the most beautiful scene. Berlari dengan elevasi yang bervariasi, cuaca tropis, serta kontur berbukit, dikombinasikan pemandangan laut, gugusan pulau, dan pesona savana akan membawa setiap peserta pada pengalaman yang berkesan dan tak pernah ada sebelumnya," ucapnya.

Apa yang dikemukakan Fitri juga diamini CEO Mesa Race, Reza Puspo. "Tantangan utama yang akan dihadapi para peserta adalah topografi berbukit khas Labuan Bajo, dengan elevasi yang bervariasi untuk setiap kategori. Untuk kategori Full Marathon, elevasi bahkan mencapai 500 meter di atas permukaan laut. Sedangkan untuk kategori Half Marathon (21K), peserta harus menghadapi elevasi 364 meter di atas permukaan laut,” jelasnya.

Reza menyebutkan, ada beberapa kategori dalam lomba lari ini. Untuk kategori “IFG Labuan Bajo Marathon” ada rute 1 dengan jarak tempuh 42,195K, rute 21K, serta kategori 10K dan 5K, dimana masing-masing akan menghadapi elevasi sekitar 135 meter dan 73 meter di atas permukaan laut, dengan pemandangan Pantai Pede.

Peserta kategori 5K dan 10K juga akan melintasi perumahan warga Labuan Bajo, sehingga dapat melihat langsung kehidupan masyarakat Labuan Bajo. Pengalaman mengenal kebudayaan penduduk Labuan Bajo memang menjadi tawaran tersendiri dari event ini selain rute yang menantang dan pemandangan alam yang indah.

Masyarakat setempat akan turut berpartisipasi langsung dengan menyambut dan memberikan semangat kepada setiap peserta sepanjang lomba berlangsung. Tidak hanya itu, juga akan digelar pentas seni dan budaya sebagai rangkaian acara “IFG Labuan Bajo Marathon 2022” dalam gelaran Labuan Bajo Cultural and Food Festival akan berpusat di Waterfront, Jalan Soekarno Hatta, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, yang menjadi lokasi pusat ajang Marathon.

Festival tersebut berlangsung selama dua malam, yakni Jumat (28/10) dan Sabtu (29/10). Selain kategori individu atau perorangan, ajang ini juga melombakan kategori kelompok Ekiden (estafet 5K) dan lomba khusus anak-anak di kategori Kids Dash (lomba sprint untuk anak-anak) 100M. "Peserta lomba juga tak hanya dari lokal dan nasional, namun juga dari manca negara," sebutnya.

Untuk diketahui, IFG sendiri merupakan sebuah Holding BUMN Keuangan dan Investasi yang dibentuk tahun 2020 melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 15 Tahun 2020 dan Holding BUMN Asuransi dan Penjaminan melalui Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2020. Sehubungan dengan pembentukan holding tersebut, berdasarkan Surat Kementerian BUMN Nomor S-562/MBU/08/2020 tanggal 6 Agustus 2020.

Kementerian BUMN telah menyetujui perubahan brand logo BPUI menjadi IFG. Saat ini, IFG beranggotakan 10 anak perusahaan, terdiri dari PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo), PT Asuransi Kerugian Jasa Raharja (Jasa Raharja), PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo), dan PT Bahana Sekuritas.

Selain itu juga PT Bahana TCW Investment Management, PT Bahana Artha Ventura, PT Grahaniaga Tatautama, PT Bahana Kapital Investa, dan PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life). Sedangkan Mesa Race yang dDidirikan sejak 2010, telah melakukan 69 kegiatan olahraga, termasuk lomba sepeda, berenang, triathlon, dan lomba lari.

Dengan tingkat kepesertaan antara 1.000 hingga 15.000 peserta per event, Mesa Race kini mengantongi 300.000 database pelaku olah raga yang siap turut bertanding di lomba-lomba berikutnya.

Bermodalkan pengalaman dan jam kerja yang tinggi, khususnya di pulau Jawa dan Bali, kini Mesa Race juga siap untuk mengembangkan sayapnya ke Timur Indonesia, termasuk Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo. (Krf7)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan