KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-SMA Katolik Giovanni Kupang menggelar In House Training (IHT) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) tahun pelajaran 2022/2023. IHT bertema "Meningkatkan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Menuju Merdeka Mengajar" ini digelar selama tiga hari, 22 - 24 September 2022.
Pihak SMAK Giovanni menghadirkan fasilitator dari direktorat kementerian pendidikan yang ikut merancang kurikulum merdeka, yakni I Gede Mendera.
Kepala SMAK Giovanni Kupang, RD. Stefanus Mau, Pr mengatakan, para guru masih belum memahami secara jelas IKM itu. Sehingga, kehadiran I Gede dinilai dapat membawa angin segar.
“Giovanni menghadirkan narasumber berkompeten untuk memberikan pemahaman kepada guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara rinci kepada siswa,” ujar Romo Stef Mau, di SMAK Giovanni Kupang, Sabtu (24/9).
Meskipun ada pengawasan IKM dari pemerintah khususnya dinas pendidikan, Romo Stef merasa sekolah masih perlu menginisiasi sendiri pemahaman mengenai IKM tersebut. “Kami sudah minta dinas pendidikan memberikan pengawasan berkaitan IKM, tapi kembali lagi ke inisiatif sekolah sendiri untuk menambah pemahaman yang lebih. Karena kan pelaksanaannya mandiri,” ujarnya.
Sedangkan, I Gede Mendera kepada TIMEX menjelaskan, dirinya sangat senang diundang membawa materi dalam IHT yang berlangsung selama tiga hari itu. Ia menjelaskan, materi yang disampaikannya berupa kerangka dasar dan struktur kurikulum merdeka.
“Ada juga penjabaran capaian pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran, membuat program tahunan dan semester. Merancang project penguatan profil pelajar pancasila,” sebutnya.
Selain itu, juga cara membuat bahan ajar berupa buku digital dan LKPD interaktif. Menurutnya, Kurikulum Merdeka memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan K-13. Pertama, fokus pada materi esensial, terdapat project kolaboratif, dan capaian pembelajaran yang fleksibel.
Salah satu guru yang mengikuti IHT tersebut mengungkapkan materi yang disampaikan I Gede sangat jelas. Sehingga, IKM akan segera dieksekusi secepatnya. “Informasinya terlalu jelas. Secepatnya akan segera dieksekusi karena jelas gambaran pelaksanaannya,” ungkap Wilfredus Doni, Guru Mata Pelajaran Fisika di kelas 11 & 12 SMAK Giovanni Kupang. (*)
Penulis: Resti Seli
Editor: Marthen Bana