KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kesadaran terhadap keselamatan saat berkendara masih sangat minim. Hal ini tergambar dari pemberian reward kepada pengendara yang taat total berlalu lintas di Kota Kupang saat operasi Pelopor Taat Total Berlalulintas (Portal).
Operasi Portal dalam rangka oprasi Zebra Turangga 2022, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Kupang Kota membagikan kupon bahan bakar minyak (BBM) kepada pengendara yang lengkap.
Meski sudah memberikan kupon, namun petugas kepolisian sulit menemukan pengendara yang lengkap. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari terakhir baru diberikan kepada 38 pengendara dari 200 kupon yang tersedia.
Kasat Lantas Polresta Kupang Kota, AKP. Andri Aryansyah menjelaskan kegiatan operasi portal dalam rangka operasi Zebra Turangga 2022 berlangsung selama tiga hari bagi pengendara di kota kupang. Sedangkan operasi Zebra sendiri sudah berlangsung sejak tanggal 3 Oktober 2022.
Dalam operasi unik yang digagas Satlantas Polresta Kupang Kota ini, petugas akan memeriksa kelengkapan berkendara mulai dari dukumen serta kelengkapan kendaraan. Bagi pengendara yang tidak lengkap makan akan mendapat panismen sedangkan yang lengkap atau portal maka akan diberikan reward.
"Kita setiap gelar operasi itu satu sampai satu setengah jam setiap harinya. Kita cek kelengkapan perorangan dan kelengkapan kendaraannya," katanya.
Pada kesempatan tersebut disebutkan, selama tiga hari terakhir ini, terdapat sebanyak 38 pengendara yang sudah menerima reward berupa kupon bensin selama tiga hari melangsungkan operasi portal.
"Jujur saya kecewa karena dengan 200 kupon yang kita sediakan baru terbagi 38, seharunya semua kupon bisa terbagikqn hanya dalam satu hari," katanya.
Disebutkan, dari hasil pembagian kupon tersebut menunjukan tingkat kesadaran pengendara terhadap keselamatan berlalu lintas di Kota Kupang masih sangat minim. "Pengendara taat bukan karena menjaga keselamatan namun karena takut petugas atau takut polisi," sebut mantan Kasat Lantas Polres Kupang itu.
Ia berharap agar masyarakat terus meningkatkan kesadaran tanpa tekanan dari pihak lain terhadap keselamatan dijalan dengan mematuhi total berlalulintas.
Penertiban berlalu lintas juga sempat dilakukan di jalan dekat tempat ibadah, namun panismen yang diberikan berbeda karena hanya membuat pernyataan jika tidak mematuhi aturan lalu lintas. Penggunaan helem ke tempat ibadah juga sudah mulai berubah.
"Sudah ada kemajuan tetap lebih dominan tidak gunakan helem. Kami mengajak semua masyarakat agar ketika berkendara baik kemana saja termasuk ke tempat ibadah harus taat berlalu lintas karena bukan untuk memperhambat proses ibadah," pintanya.(r3)