KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta aparat kepolisian menyelidiki terbakarnya Kapal Motor (KM) Express Cantika 77, yang terbakar di sekitaran perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Senin (24/10).
Menyikapi perintah itu, Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma menyatakan siap dan segera membentuk tim untuk mengungkap penyebab terjadinya kebakaran yang merenggut nyawa anak manusia ini.
Selain itu, Gubernur VBL juga menegaskan untuk memeriksa para pihak yang berkaitan langsung pelayaran itu, seperti Syahbandar atau otoritas pelabuhan dan pihak KM Express Cantika 77. Gubernur VBL meminta proses penyelidikan ini dilakukan mengingat, sesuai informasi yang beredar, kapal ini mengangkut banyak penumpang tapi tidak terdaftar dalam manivest.
"Ini harus ditindaklanjuti karena layak atau tidaknya untuk berlayar harus mendapat izin dari Syahbandar. Kenapa yang tidak terdaftar jumlahnya dua kali lipat dari yang terdaftar di manifest," katanya. "Ini mereka menghindari pajak jadi dapat diproses sesuai aturan," tegasnya.
Gubernur VBL berharap semua dipanggil dan diproses agar ke depan jangan terjadi hal-hal seperti ini. Pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak sejak kejadian hingga hari ini (25/10).
Gubernur menegaskan bahwa pelayanan publik di NTT harus diperbaiki, mulai dari keamanan, pelayanan, maintenensnya. Terutama Syahbandar harus lebih ketat ketika melepas keberangkatan sebuah kapal agar tidak ada lagi kelebihan kapasitas ataupun penumpang yang tidak terdaftar.
"Manifest sekuan, tapi yang numpang lebih banyak maka bisa menimbulkan kecelakaan. Dan ketika ada kejadian seperti ini kita sulit untuk melakukan identifikasi," sebutnya. "Para pihak yang terlibat dalam pelayanan publik namun tidak bertanggung jawab kita panggil dan kita proses agar ada evek jerah," tandasnya.
Terpisah Kepolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma menegaskan sudah melakukan berbagai upaya mulai dari proses evakuasi hingga saat ini.
Terhadap kejadian yang menelan korban jiwa tersebut, pihaknya akan melakukan penyelidikan khusus. "Sejauh ini kita lakukan evakuasi dan membentuk tim penyelidikan terhadap kasus ini," sebutnya.
Menurut jenderal dua bintang itu, tim yang terbentuk akan menunggu hasil rekomendasi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). "Tim juga tentu mengumpulkan bukti-bukti lain agar bisa mengungkap kejadian ini," sebutnya.
Irjen Johni menegaskan, jumlah korban jiwa sebanyak 14 orang dan semuanya ditempatkan di RSB Titus Uly Kupang. Setelah diidentifikasi langsung diserahkan kepada keluarga untuk proses pemakaman.
"Kita terus melakukan pencarian dan penyalamatan dari tim terpadu yang ada agar dapat memastikan jumlah pasti termasuk data korban meninggal dan maupun yang selamat," pungkas jenderal polisi yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kapolda NTT ini. (r3)
Editor: Marthen Bana