KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Ketua DPRD NTT, Ir. Emelia J. Nomleni angkat bicara terkait peristiwa terbakarnya KM Express Cantika 77 di perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Utara, Kabupaten Kupang, Senin (24/10).
Emelia mengaku, sebagai pihak legislatif, pihaknya akan mengajak Pemerintah untuk lebih memperhatikan secara serius sistem pelayanan transportasi di NTT, baik udara, laut, maupun di darat.
Emilia dalam kesempatan tersebut secara pribadi menyampaikan turut berbela sungkawa atas kejadian yang merenggut banyak korban jiwa. Tentu kejadian ini tidak dikehendaki semua orang, namun Tuhan telah mengizinkan semuanya terjadi.
Peristiwa ini, kata Emelia, menjadi catatan kritis kepada pemerintah dan DPRD untuk terus memperbaiki pelayanan angkutan bagi masyarakat pengguna jasa.
Hal yang paling disoroti yakni jumlah penumpang yang lebih banyak dari manivest kapal. Dikatakan fakta yang terjadi sudah menunjukan bahwa adanya pelanggaran SOP pelayaran.
"Overloat penumpang, memang dari satu sisi kita menyadari bahwa ada keperluan mendesak serta kurangnya transportasi sehingga semua penumpang memaksa berangkat dan diaminkan pengelola kapal, bahkan mengabaikan SOP," katanya.
Pelayanan angkutan dengan tingkat mobilitas yang tinggi sudah menjadi tanggung jawab pemilik agar lebih sering memeriksa kondisi kapal karena bisa saja menjadi persoalan ketika sudah dalam pertengahan berlayar.
"Yang menjadi persoalannya mereka tidak terdaftar sedangkan hak mereka diabaikan. Maka fungsi pengawasan dari pemerintah harus diperketat lagi," sebutnya.
Pemenuhan SOP di atas kapal sangat mempengaruhi sehingga petugas tidak boleh mengabaikan keselamatan penumpang. Jadi tidak ada alasan penumpang yang tidak tercatat karena semua penumpang pasti membeli tiket.
"Pemerintah harus memastikan ini. Fungsi pengawasan itu harus jalan agar dapat mendeteksi persoalan sejak dini. Tugas ini KSOP harus lebih aktif," kata politikus yang akrab disapa Mama Emy ini.
Menurutnya, kejadian tersebut harus memberikan punishment, jika tidak maka hanya ada pemaaf sedangkan tidak ada solusi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat baik di laut, darat, maupun udara.
"Kita harus evaluasi besar-besaran terkait pelayanan jasa angkutan umum ini. Tragedi berulang dengan kasus yang sama. Ini menunjukan kita lemah dalam penegakan aturan," tegasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pihaknya sangat mensupport Polda NTT yang telah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu.
"Ada unsur yang salah di sana, kenapa tidak ada penumpang yang tidak tercatat sedangkan semua membeli tiket. Dan kelayakannya tidak ada perhatian khusus di sana," tandasnya. "Saya tidak mencari siapa yang salah atau siapa benar tetapi ketika Anda menyediakan fasilitas, maka harus sediakan pula standar pelayanan. Ini yang kita harapkan," ucapnya.
Ketua DPD PDIP NTT itu juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak termasuk masyarakat yang tergabung dalam tim pertolongan dan penyelamatan. (r3)
Editor: Marthen Bana