Rajut Persatuan dalam Keberagaman, Pembukaan Pesparani Nasional II Berlangsung Meriah

  • Bagikan
NUANSA BUDAYA. Penampilan kontingen Provinsi Kalimantan Tengah dengan balutan pakaian ada saat pembukaan Pesparani Nasional II-2022 di Stadion Oepoi, Kupang, Jumat (28/10). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Nasional II tahun 2022 berlangsung meriah dengan dihadiri oleh seluruh kontingen dari 34 provinsi di Indonesia.

Seluruh kontingen tampil dengan memamerkan pakaian adat masing-masing daerah. Anggota kontingen hadir dan melebur bersama dalam acara pembukaan tersebut. Terpantau, semuanya tertawa dan menari bersama-sama, merayakan keberagaman yang ada.

Dalam pembukaan tersebut bukan saja dihadiri oleh umat Katolik, melainkan juga seluruh umat lintas agama. Mulai dari pembawa papan nama kontingen dari tiap provinsi yang adalah umat muslim, hingga Ketua Umum Panitia Pesparani Nasional II yang juga beragama Islam.

Penyambutan para kontingen diiringi dengan lagu dari daerah masing-masing. Misalnya, dari Nusa Tenggara Timur dengan lagu Manalolobanda, Jawa Barat dengan Manuk Dadali, dan DKI Jakarta, Ondel-Ondel.

Ketua Umum Panitia Pesparani Nasional II, Haji Jamaludin Ahmad mengatakan, NTT sebagai Nusa Terindah Toleransi akan selalu dan terus memperkuat tapi kebersamaan antarumat menjadi nilai kebangsaan Indonesia, sehingga dapat mewujudkan filosofi NTT itu sendiri, bahwa "Katong Semua Basodara".

Ia mengaku, sebagai seorang muslim yang mengepalai pesta umat Katolik, diresponi dengan baik oleh seluruh umat. Karena itu, dalam pembukaan tersebut, ia menyampaikan, bahwa itulah keindahan toleransi yang ada di NTT.

Dengan spirit mewujudkan dan menguatkan persaudaraan sejati, maka diharapkan Pesparani dapat meningkatkan kualitas iman, toleransi, dan moderasi beragama.

"Pesparani bukan sekadar lomba, tapi sebuah perayaan iman, ibadah syukur, dan pujian. Pesparani juga merupakan kegiatan bersama seluruh masyarakat dan kerukunan hidup umat beragama yang begitu terasa dalam seluruh bagian kegiatan. Ini bukan hanya milik Katolik tapi seluruh umat beragama," ujar H. Jamaludin.

Sementara itu, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, mengatakan, seluruh kontingen yang datang disambut dengan harapan dapat melahirkan kekuatan persatuan yang memiliki semangat dan energi untuk meningkatkan kebersamaan.

Semangat ke-Indonesiaan tidak lagi melihat perbedaan sebagai masalah. Tetapi anggota tubuh yang tak dapat dipisahkan. "Berbeda tapi satu kekuatan membangun bangsa ini. Tidak pandang mayoritas dan minoritas. Supaya jangan merasa ada yang lebih dan kurang," tegas Viktor.

Ia menyebut, nyanyian dengan melodi menghasilkan simfoni adalah keindahan bangsa yang tidak dapat dirusak. Karena itu, dengan pergelaran Pesparani tersebut, dapat memancarkan simfoni keberagaman yang dapat dinikmati dan dihargai oleh semua umat.

Dalam pembukaan tersebut juga dimeriahkan dengan penampilan 10.000 siswa dan guru-guru SMA/K dan SLB se-Kota Kupang yang membawakan tarian Patanjanggung asal Sumba Timur. Ada pula tarian Lintas Flobamorata yang membentuk konfigurasi kontas Katolik.

Bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, maka diakhir pembukaan, juga digelar ikrar sumpah pemuda oleh seluruh masyarakat yang hadir di Stadion Oepoi tersebut. (Cr1)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan