KUPANG, TIMEXKUPAN.FAJAR.CO.ID-Korban meninggal dunia akibat terbakarnya KM Express Cantika 77 di Tanjung Gemuk, Perairan Naikliu, Kecamatan Amfoang Barat, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) lalu, bertambah satu orang lagi. Dengan tambahan korban ini, tragedi kapal terbakar tersebut sudah merenggut 20 nyawa.
Korban meninggal terbaru bernama Nuraini, 43, warga asal Alor Kecil, Kabupaten Alor. Dia mengalami luka bakar hampir 89 persen. Sebelumnya, korban dievakuasi dengan KN SAR Antareja, Senin (24/10) tengah malam, dan langsung dilarikan ke RSUD Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Setelah beberapa hari menjalani perawatan, Nuraini akhirnya meninggal dunia. Jenazahnya akan dibawa ke kampung halamannya di Alor Kecil.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kupang I Putu Sudayana mengatakan, korban meninggal dunia Sabtu (29/10) sekitar jam 08.50 Wita. "Korban meninggal saat ini jadi 20 orang. Korban selamat 310 orang, dan korban hilang menurut laporan keluarga sebanyak 20 orang," jelasnya saat dikonfirmasi Sabtu (29/10).
Selain menemukan jenazah, kata Putu, Tim SAR juga berhasil menemukan barang-barang bawaan para korban, seperti tas, sepatu, dan kartu identitas. Namun pihak SAR tidak akan menyerahkan kepada keluarga para korban, karena itu menjadi hak penyidik tim khusus Polda NTT untuk kepentingan penyelidikan.
"Kita harapkan penyidik mengambil barang-barang untuk diamankan sebagai barang bukti. Kita tidak akan buka isi tas untuk memeriksa, karena itu bukan kewenangan kita. Kita hanya mengamankan," jelas I Putu Sudayana.
Berikut Nama-nama korban meninggal insiden KM Express Cantika 77 hingga Sabtu (29/10):
- Masbuh Baitua
- Rosmawati Sengadji
- Iriani I. Bait
- Gerson Christanto Bagailang
- Suryani Kari
- Khusnawati Fatmawati
- Maria Magdalena Bibiana Mudah
- Halikh Alfarizky
- Muhammad Jawa
- Mincefina Karlau
- Adelia Susanti Falentin Ndoko
- Sarimin Muslimin
- Doglas Patotnem
- Mr. X (Johan)
- Asnat Ali
- Imanuel Gabriel Mouata
- Juwita Felisia Obidje
- Ahmad Dilara
- Fadiyah Safiqa Maine
- Nuraini. (*)
Penulis: Intho Herison Tihu
Editor: Marthen Bana