Kolaborasi KIB, Heince Motor, dan Garuda Timor Lahirkan Even Balap Berkualitas dan Bergengsi

  • Bagikan
Dirut PT KIB, Gabriel Kenenbudi, OC Heince Famdale, Jadid Al Habsy sebagai Ketua Garuda Timor bersama rekan-rekannya seperti Nurnaeni Rais dan Frengky Manafe memberi keterangan pers terkait pelaksanaan KIB Road Race Festival 2022 di Cafe Rumah Pohon, area Kantor Gubernur NTT, Senin (24/10) malam. (FOTO: MONA KODA/TIMEX)

Bangun Sirkuit di KIB, Wadahi Pebalap NTT Sambut PON XXII-2028

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pekan Olahraga Nasional (PON) Indonesia yang dihelat setiap empat tahun sekali selalu diikuti Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Khusus di cabang olahraga (Cabor) Balap Motor, NTT dua kali tercatat meloloskan atlet/pebalapnya di PON, yakni PON XVI-2004 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) dan PON XVII-2008 di Kalimantan Timur (Kaltim).

Di PON Sumsel, NTT meloloskan Radial Abubakar, sementara di PON Kaltim NTT membawa pembalap Reynaldo Ratu Kore. Selanjutnya di PON XVIII-2012 Riau lalu PON XIX-2016 Jawa Barat, dan PON XX-2021 di Papua, NTT tanpa atlet di cabor ini. Kini NTT menatap PON XXI-2024 di Sumut-Aceh lalu PON XXII di NTB-NTT.

Soal PON XXII-2028 di NTT-NTB, pebalap NTT mendapat tiket gratis berlaga di PON sebagai jatah tuan rumah. Namun pada PON XXI-2024 di Sumut-Aceh, NTT harus berjuang lagi.

Walau tidak mudah perjuangan itu, Heince Motor berkolaborasi dengan Garuda Timor Event Action (GTEA) dan PT Kawasan Industri Bolok (KIB) berjuang memikirkan masa depan pembangunan olahraga bermotor ini di NTT.

Lewat kolaborasi apik ini, PT KIB memanfaatkan fasilitas yang sudah ada di kawasan industri itu untuk menyediakan satu sirkuit representatif untuk mewadahi potensi-potensi pebalap NTT menjadi atlet berprestasi di masa depan, terutama menyiapkan pebalap NTT berprestasi untuk PON XXII-2028 nanti.

Dan sirkuit yang sudah dalam proses finishing ini siap digunakan pada perhelatan balap motor bertajuk KIB Road Race Festival 2022 yang akan berlangsung pada 11 - 13 November 2022 nanti. Momentum ini juga dalam rangka menyambut Hari Pahlawan 10 November nanti.

Gabriel Kenenbudi selaku Direktur Utama PT KIB ketika memberi keterangan pers di Cafe Rumah Pohon, Senin (24/10) lalu mengatakan, kolaborasi yang dibangun bersama Garuda Timor dan Heince Motor ini dilandasi adanya kesadaran bahwa betapa banyaknya kesempatan dan aset yang ada di KIB, namun belum dikelola dengan benar sebelumnya.

Karena itu, lanjut Gabriel, semenjak KIB diubah bentuk menjadi PT, dan Gabriel ditunjuk sebagai Direktur Utama, ia pun tertantang bagaimana memperkenalkan kepada masyarakat NTT, bahwa di NTT juga memiliki kawasan industri.

“Kami punya banyak kesempatan dan punya aset di KIB yang tidak dikelola dengan betul. Sejak KIB menjadi PT, kita dipacu untuk bisa memperkenalkan kepada masyarakat NTT maupun seluruh Indonesia, bahwa di NTT ini ada kawasan industri,” ungkap Gabriel dalam sesi jumpa pers yang juga hadir Heince Famdale selaku pemilik Heince Motor, Jadid Al Habsy sebagai Ketua Garuda Timor bersama rekan-rekannya seperti Nurnaeni Rais dan Frengky Manafe dan lainnya.

Gabriel mengatakan, KIB memiliki ruas jalan yang bagus dan lokasi yang cukup memadai untuk dibentuk satu sirkuit baru. Sehingga untuk sementara sirkuit sudah menuju tahapan akhir dan kemungkinan akhir pekan ini sudah bisa digunakan untuk persiapan para pembalap menuju ajang resmi KIB Road Race Festival 2022.

“Kita punya ruas jalan yang sudah bagus dan lokasi yang cukup besar, maka saya ambil keputusan untuk membuat satu sirkuit di KIB. Sirkuit itu bisa dikatakan sudah layak untuk dipakai dan sekarang lagi finishing dan mungkin minggu depan sudah bisa dipakai,” jelas Gabriel.

Denah Sirkuit Balap Motor di Kawasan Industri Bolok. (FOTO: MONA KODA/TIMEX)

Gabriel juga mengungkapkan bahwa even ini dibuat dengan tujuan mengakomodir semangat dan hobi generasi muda di dunia otomotif, agar mereka tidak lagi melakukan balapan liar dengan sembarangan. “Sirkuit itu kita bangun dengan tujuan untuk mengakomodir semangat dan hobi dari generasi muda yang mana semua tahu mereka biasa lari sembarang di jalan yang tentunya bisa berakibat fatal bagi dirinya dan juga orang lain,” jelas Gabriel.

Gabriel juga menyadari bahwa jika tidak ada fasilitas yang layak dan para bibit unggul di NTT tidak terbiasa melintas di sirkuit dengan fasilitas yang benar, tentu mereka akan susah bersaing dengan pebalap dari luar NTT.

“Kalau kita tidak siap fasilitas dan mereka tidak terbiasa dengan fasilitas yang benar, maka ini akan susah untuk bisa bersaing dengan orang-orang dari luar,” jelas Gabriel. Dengan demikian, sambungnya, event ini bisa menjaring dan membantu NTT menemukan pebalap-pebalap handal yang bisa bersaing secara baik dan benar kedepannya.

Ketua Panitia KIB Road Race, Haince Famdale mengatakan, even ini bakal melombakan 23 kelas dengan estimasi peserta 300 pebalap. Untuk pendaftaran baru dibuka pada 5 November 2022, bertempat di Heince Motor.

“Kita buka pendaftarannya di Heince Motor dan itu kita buka perlombaan ada 23 kelas. Pendaftaran kita buka tanggal 5 November, tutup tanggal 9 November. Untuk peserta kita targetkan 300 orang untuk seluruh NTT,” jelasnya.

Haince juga tidak menutup kemungkinan bagi peserta dari luar NTT yang ingin berpartisipasi dalam balapan ini. Pada event ini juga dibuka kelas mini GP dan kelas Xrider bagi pembalap junior dan senior.

“Kita juga buka kelas MiniGP sebagai tim bibit untuk jenjang ke depan. Dan juga kita tidak lupa dengan generasi-generasi kita yang senior yang sudah vakum, jadi kita coba buka kelas Xrider,” tambah Heince.

Sementara itu, Jadid Al Habsy selaku Ketua Garuda Timor yang bakal menjadi Racing Committee (RC) pada ajang ini mengatakan, pihaknya akan melaksanakan even ini berpedoman pada aturan Ikatan Motor Indonesia (IMI).

"Kita ingin para pebalap kita terlatih balapan yang patuh pada aturan, tidak sembrono, sehingga sebagai RC, kita akan persiapkan secara baik sehingga para peserta merasakan even ini benar-benar bergengsi dan berkualitas," kata Jadid.

Dalam mewujudkan balapan yang berkualitas, kata Jadid, panitia atau Organizing Commitee (OC) dan RC juga akan menyiapkan transponder yang akan dipasang di setiap sepeda motor peserta untuk memastikan waktu saat balapan nanti.

"Transponder ini akan kita terapkan pada perlombaan ini. Nantinya pada setiap motor peserta akan dipasang alat pencatat waktu untuk mengurangi kemungkinan terjadinya protes dari para peserta. Ini juga sekaligus meringankan pekerjaan dari RC," jelasnya. (*)

Penulis: Monansa Koda
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan