KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (Wagub NTT), Josef Nai Soi memberikan peringatan keras kepada Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang untuk lebih ketat dan tegas dalam menjalankan standar operasional prosedur (SOP) di pelabuhan.
Hal ini ditegaskan dalam pertemuan penyerahan santunan dari Jasa Rahaja NTT kepada ahli waris korban meninggal dunia pada peristiwa terbakarnya KM Express Cantika 77 di Tanjung Gemuk, Perairan Naikliu, Kabupaten Kupang, Senin (24/10) lalu.
Menurut Josef, kejadian tersebut memang tidak diinginkan semua orang namun telah diizinkan terjadi oleh Tuhan. Namun banyak kejanggalan yang luput dari pengawasan KSOP dan pihak teknis terkait.
"Pencegahan atau mitigasi itu yang paling penting maka KSOP harus mempertimbangkan dan menerapkan SOP secara baik sesuai aturan yang berlaku," katanya sambil menyebut undang-undang yang ikut dibahas ketika masih menduduki kursi DPR RI.
Josef menyebutkan, untuk pemindahan orang dari suatu pulau ke pulau lainnya hanya ada dua cara pengangkutan, yakni udara dan laut. Hal ini, kata Josef, terjadi di seluruh dunia.
Untuk angkutan udara, disebutkan sudah ditetapkan SOP secara baik dan ketat. Maka pada transportasi laut juga wajib diberikan secara baik agar memberikan kenyamanan pelayaran bagi masyarakat.
"Saya berpesan kepada KSOP agar mulai hari ini berlakukan SOP yang ketat kepada kapal yang hendak berlayar, mulai dari kapasitas kapal, kelengkapan kapal, dan hal teknis lainnya," pintanya.
"Coba lihat pesawat, apakah mereka sembarangan? Tidak. Tempat duduk saja harus jelas sesuai tiket. Maka mulai membenahi dari saat ini. Surat izin kelaikan kapal jangan dikeluarkan apabila perusahaan atau kapal tidak mematuhi SOP," tambahnya.
Selain KSOP, dirinya meminta semua instansi terkait agar lebih sadarkan diri dalam memberikan pelayanan sesuai aturan yang berlaku dalam pelayanan publik di Pelabuhan Tenau Kupang.
Pada kesempatan tersebut Josef juga menyampaikan terima kasih kepada Tim SAR dan instansi teknis yang terlibat dalam operasi SAR yang dilakukan selama ini. Kerja sama yang terjalin dirinya meminta untuk terus pertahankan dan ditingkatkan.
Josef juga tak lupa menyampaikan belasungkawa atas korban jiwa dalam peristiwa itu. Sesuai kaca mata iman setiap ada duka tentu akan ada pula suka cita.
Dikatakan ini pertemuan tersebut merupakan hiburan dengan saling mendoakan agar terus menjaga kekuatan iman dalam menjalankan kehidupan ini. "Siapa pun itu, ketika menemui musibah tentu akan sedih tetapi dari kaca mata iman, tentu akan ada sukacita karena yang meninggal akan hidup bahagia dan kekal," katanya.
Anthoni Hatane, Legal Officer PT Dharma Indah ketika dimintai tanggapannya terkait permintaan penawaran SOP oleh Wagub NTT tersebut mengaku sangat siap dan menurutnya sudah seharusnya dilakukan.
"Kita dari perusahaan sudah menegaskan kepada kantor cabang maupun operator kapal agar menghidari adanya titipan-titipan penumpang. Semuanya harus melalui prosedur yang berlaku agar menghindari hal-hal seperti yang sudah terjadi," ujarnya.
Ke depan ia berkomitmen untuk lebih memperketat SOP untuk meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan seperti saat ini karena selain adanya korban jiwa akan dampak ikutan seperti adanya kerugian serta dampak hukumnya.
Ia juga mengakui adanya kelalaian sehingga pihaknya tetap mematuhi prosedur hukum yang tengah berlangsung. "Kita tetap ikuti proses hukum yang berlaku," janjinya.
Ditambahkan, sebagai tanggung jawab moral dari pihak perusahaan, telah mengkerahkan kapal untuk melakukan pencarian sesuai perluasan pencarian korban yang masih hilang.
Selain itu, perusahaan juga memberikan santunan duka kepada keluarga korban sebesar Rp 10 juta dan juga pengobatan korban selamat selama berada di rumah sakit.
"Ini uang duka dari perusahaan. Jadi kita sudah serahkan santunan kepada 13 orang 7 orang di Kupang belum termasuk satu orang yang dikirim ke Tulungagung. Sedangkan biaya pengobatannya secara teknis kita berkoordinasi dengan Jasa Raharja," jelasnya.
Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma dalam kesempatan tersebut mengatakan setelah mendapat informasi, ia langsung memerintahkan Direktur Polairud untuk kerahkan tiga kapal membantu pencarian dan pertolongan korban.
Dikatakan, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan SAR dan nelayan di sekitar. "Kami sudah maksimal upaya pertolongan dan pencarian pada waktu yang mendadak dan di luar dugaan namun masih ada korban yang meninggal sebanyak 20 orang. Atas kejadian ini kami tentu sangat berduka. Kepada keluarga kita doakan korban meninggal dapat diterima disisi Tuhan," ucapnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat melakukan pertolongan. Dari kerja sama yang dibangun melalui satu komando dan mengarahkan semua potensi dan kemampuan dapat maksimalkan semua kemampuan yang ada.
"Terima kasih atas kerjasamanya yang baik ini menjadi contoh bagi kita dalam menangani kejadian seperti ini. Harus satu komando dengan mengarahkan semua potensi," sebutnya.
Untuk diketahui, PT Jasa Raharja NTT memberikan santunan kepada 20 orang ahli waris dari korban meninggal dunia akibat peristiwa terbakarnya KM Express Cantika 77. Masing-masing korban mendapat santunan Rp 50 juta. (r3/ito)
Editor: Marthen Bana