Persiapan Hadapi Ancaman Krisis Pangan 2023
KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Krisis pangan diprediksi bakal melanda Indonesia pada tahun 2023 mendatang. Masyarakat NTT juga terus dipersiapkan agar dapat memaksimalkan potensi yang ada melalui kreativitas perempuan.
Perempuan GMIT menjadi sasaran utama karena perempuan atau ibu-ibu akan paling merasakan dampak ekonomi tersebut. Menyikapi hal ini, Dekranasda NTT terus mendorong peningkatan dan pertumbuhan ekonomi perempuan NTT.
Malalui Pesparawi Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang (K3) ke III Tahun 2022, Dekranasda bekerjasama dengan Bank Coop Tanaoba Lais Manekat (TLM) membuka ruang bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk mempromosikan segala bentuk produknya.
Direktur Utama Bank TLM, Robert P. Fanggidae menyebutkan, acara kaum perempuan itu tidak hanya diisi dengan nyanyian, tetapi juga pameran produk-produk UMKM.
"TLM, kita membuka akses ke Gubernur dan Dekranasda tapi bukan saja lomba tapi berdampak ke UMKM. Dan ibu gubernur, ibu Julie Laiskodat sebagai Ketua Dekranasda, ada UMKM di gereja itu akan dikurasi," kata Robert Fanggidae.
Robert mengaku, pihaknya melalui gereja sempat meminta Ketua Dekranasda NTT untuk menghasilkan produk yang bisa diekspor. Produk yang dipamerkan di kesempatan kali ini, kata dia, akan berkelanjutan lewat kerja sama dengan Dekranasda.
Dengan adanya lomba Pesparawi itu, menurutnya akan memberi dampak seterusnya bagi pelaku UMKM, terutama bagi industri rumah tangga.
Bank TLM, ujar dia, akan terus menempatkan diri bersama UMKM. Sehingga pengusaha UMKM membutuhkan pendanaan maka Bank TLM akan terlibat. Bahkan, Bank TLM menggandeng Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang untuk memberi pelatihan tentang keuangan.
"Kami akan melatih UMKM ini dengan digital marketing. Jadi biar mereka memakai media sosial dengan kegiatan sosial positif. Kita melatih mereka menggunakan handphone dalam pemasaran," jelasnya.
Pelatihan dalam rencana akan dimulai pada beberapa waktu mendatang dengan materi awal yakni pembenahan tata kelola keuangan gereja, lalu dilanjutkan dengan pelatihan UMKM.
Bank TLM, beber Robert, kini memiliki binaan UMKM sebanyak 143 unit yang tersebar di Kota Kupang hingga di Kabupaten Kupang. Robert juga mengaku, Bank TLM kini membuka ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide bisnisnya.
"Jadi minggu lalu kita sudah ketemu ketua inkubator, kita membagi ide bisnis mahasiswa dengan kerja sama ke UKAW, Undana, dan inkubator Politeknik Negeri. Ada 1001 mahasiswa berwirausaha untuk ide bisnis kemudian menempatkan mereka sesuai ide bisnis," jelasnya.
Robert menyebutkan, kalau mahasiswa itu ingin menjadi seorang startup kuliner, maka akan ditempatkan sebagai pelaku usaha bidang kuliner.
Ketua Majelis Klasis Kota Kupang, Pdt. Jecky Adam mengatakan, pesta iman dalam hubungan dengan lomba tersebut sedikit berbeda karena adanya kerjasama dengan Dekranasda NTT.
"Jadi tidak saja mendengar suara-suara merdu dari perempuan-perempuan GMIT, tapi juga kita bisa menyaksikan hasil karya mereka di stan-stan yang di luar," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa tahun 2023 mendatang sesuai prediksi akan ada ancaman krisis pangan. Untuk itu, ibu-ibu diminta berkarya lebih baik sehingga dapat memberdayakan dan meningkatkan ekonomi rumah tangga.
"Kami terus mengimbau agar pemberdayaan ekonomi jemaat terus dihidupkan karena yang paling merasakan krisis itu adalah ibu-ibu," katanya.
Pdt. Jecky juga berpesan kepada peserta bahwa dalam perlombaan tersebut tidak mencari siapa yang kalah dan menang, tetapi yang paling penting adalah ingin memuliakan dan membesarkan nama Tuhan.
"Ketika kita hadir dengan motivasi seperti ini, maka semua keputusan yang diberikan dewan juri tentu diterima dengan baik karena dewan juri merupakan lisensi dan berkualitas," pungkasnya. (r3)
Editor: Marthen Bana