KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat 139 ribu merchant sudah menggunakan transaksi pembayaran berbasis digital Quick Response Code Indonesian Standar atau QRIS.
QRIS adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan aman.
Deputi Perwakilan BI NTT, Daniel Agus Prasetyo mengatakan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) NTT juga berperan dalam digitalisasi pembayaran.
Menurut Daniel, 139 ribu merchant tersebut terpasang di toko, pasar, restoran, hotel, dan juga untuk UMKM. Bahkan di gereja dan masjid serta rumah ibadah lainnya juga sudah menggunakan aplikasi ini.
Namun, kata Daniel, penggunaannya yang ber KTP NTT, baru 105 ribu orang. "Kami mohon bantuan dari Bank NTT agar seluruh nasabah bisa menggunakan QRIS," katanya saat acara Award Bank NTT, di Naka Hotel, Jumat (4/11).
Daniel mengatakan, memang Bank NTT merupakan pemain kunci dalam perekonomian di NTT terutama dari sisi keuangan. Pertumbuhan ekonomi NTT saat ini mencapai 3,5 persen, sementara inflasi 7,37 persen (yoy).
"Sehingga mari kita bersama-sama Bank NTT dan semua nasabahnya agar mendorong ekonomi serta menggerakan ekonomi untuk menekan inflasi, agar jangan sampai harga-harga naik dan akhirnya berdampak pada masyarakat," ajaknya.
Sementara ini, lanjut Daniel, masyarakat diminta untuk tidak berbelanja hal-hal yang tidak produktif, tetapi harus berbelanja pada sektor-sektor produktif. Misalnya pertanian, perikanan, kopi, perkebunan, dan masih banyak sumber lain yang produktif yang bisa digarap.
"UMKM di NTT juga mempunyai produk-produk yang tidak kalah dari UMKM dari luar. Mari dukung Bank NTT, dukung UMKM untuk maju berkembang dan naik kelas, juga digitalisasi ekonomi," pintanya.
Bank NTT sebagai mitra strategis pemerintah, demikian Daniel, agar bisa mendukung pemerintah daerah sehingga mereka bisa bertransaksi dengan cepat, akuntabel, dan lebih efisien.
"Kita juga memohon dukungan untuk distribusi uang rupiah, supaya cinta dan bangga rupiah ini bisa tetap ada di seluruh NTT. Mari kita sediakan uang rupiah di seluruh penjuru tanah air," harapnya.
Daniel juga meminta agar semua pihak terus berkolaborasi menghadapi tantangan di depan, karena ke depan mungkin tidak baik-baik saja. "Tetapi kita bisa bersama-sama menjaga ketahanan sistem keuangan ini, maka semua bisa dilewati," pungkasnya. (r2)
Editor: Marthen Bana