KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID– Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTT ke-VIII yang digelar di Kota Kupang berakhir Jumat (18/11). Pesta olahraga yang diikuti kab/kota di NTT ini dimulai 12-18 November di 18 Venue yang disiapkan oleh KONI NTT. Kini saatnya mengkampanyekan NTT sebagai tuan rumah PON tahun 2028.
Gubernur NTT Viktor Laiskodat yang sebelumnya tidak menghadiri pembukaan Porprov NTT, berkesempatan hadir bersama dengan istri, Julie Sutrisno Laiskodat. Gubernur hadir untuk menutup event Porprov NTT ke-VIII di hadapan seluruh atlet dari 22 kab/kota. Selain itu, closing ceremony Porprov NTT ke-VIII dihadiri Wakil Hubernur NTT yang juga menjabat sebagai Ketua Umum KONI NTT, Josef Nae Soi, Ketua Panitia Porprov NTT ke-VIII Inche Sayuna dan seluruh perangkat pemerintah beserta pengurus cabang olahraga di NTT.
Di awal acara penutupan Porprov, 2.000 penari disiapkan untuk melakukan tarian Jai Kreasi di tengah lapangan Oepoi Kupang. Para penari terpilih datang dari kalangan guru, siswa dan perangkat pemerintah. Sebelum tampil, para penari ini telah dibina khusus oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, untuk mensukseskan closing ceremony Porprov tahun ini. Tidak lupa juga, dalam rangkaian acara yang digelar semalam, Jumat (18/11) penghormatan diberikan kepada atlet-atlet legendaris NTT, yang pernah mengharumkan nama NTT di tingkat nasional maupun internasional.
Di samping itu, Ketua Panitia Porprov NTT 2022, Inche Sayuna dalam pembacaan hasil pertandingan, menyatakan bahwa Kota Kupang keluar sebagai juara umum Porprov NTT ke-VIII. Tuan rumah berhasil meraih 120 medali emas, 69 medali perak dan 49 medali perunggu.
Setelah itu diikuti oleh Kabupaten Belu di posisi kedua dengan torehan 20 medali emas, 23 perak dan 39 perunggu. Posisi ketiga diraih kabupaten Sikka dengan raihan 20 medali emas, 20 perak dan 20 perunggu.
Untuk pencapaian ini, Gubernur NTT Viktor Laiskodat menghimbau kepada seluruh atlet agar tidak mengejar uang semata dalam meraih prestasi yang tinggi. Ia menginginkan atlet di NTT untuk bisa berprestasi dengan kegigihan yang penuh, tanpa melihat jumlah uang yang didapatkan. “Banyak kita mendapatkan atlet-atlet hebat dari NTT. Mereka bukan berasal dari keluarga kaya. Perjuangan untuk mendapatkan prestasi tinggi itu bukan karena uang semata, tapi karena keinginan dan kegigihan dalam perjuangan meraih prestasi itu. Sehingga seseorang bisa mendapatkan prestasi terbaik. Jadi jangan lihat uangnya berapa,” tegasnya.
Ia juga menegaskan kepada pengurus KONI NTT untuk mengadakan pertandingan setiap tiga bulan sekali untuk persiapan atlet menuju PON 2028 di NTT dan NTB. Selain itu Gubernur NTT juga meminta agar pengurus KONI bisa menyebarluaskan informasi terkait PON 2028 kepada seluruh daerah di NTT.
“Untuk KONI NTT 3 bulan sekali itu buat pertandingan bagi setiap cabang olahraga dalam hadapi PON 2028. NTT harus menyiapkan atlet terbaiknya untuk PON nanti. KONI juga harus sampaikan ke desa-desa dan daerah di seluruh NTT, setiap hari harus ada kampanye tentang PON 2028. Supaya semua tahu bahwa 2028 atlet-atlet NTT dipersiapkan dengan baik untuk berhadapan dengan atlet mana pun di tempat ini sebagai tuan rumah PON ke-22,” tandasnya.
Di momen penting ini juga, dilangsungkan penyerahan simbolis kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada pelaku olahraga Porprov NTT ke-VIII. Penyerahan ini diberikan oleh Inche Sayuna kepada para atlet, pelatih dan manajer yang telah terdaftar dan terlindungi oleh program BPJS Ketenagakerjaan.
Perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan ini merupakan wujud kongkret kolaborasi BPJS ketenagakerjaan dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) NTT. (cr2/ito)