KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Tepat satu bulan mengambil alih kepemimpinan sebagai Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma menggelar pertemuan bersama wartawan desk Polda NTT.
Pertemuan tersebut berlangsung di ruang rapat Lantai II Mapolda NTT, Rabu (23/11) membahas beragam hal. Mulai dari pelayanan polri, publikasi hingga situasi wilayah NTT saat ini.
Pertemuan yang dihadiri Kabid Propam Polda NTT Kombes Pol Dominicus Savio Yempormas dan Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy itu berlangsung alot.
Acara diawali dengan penyampaian maksud dan tujuan pertemuan tersebut oleh Kabid Humas Polda NTT Kombes Pol Ariasandy lalu dilanjutkan dengan Kapolda NTT serta sesi diskusi.
Irjen Johni Asadoma dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada para pekerja media yang terus meluangkan waktu dan meliput setiap kegiatan kepolisian serta memberikan kritik terhadap tugas polri.
Menurutnya sebagai Kapolda baru, harus membangun hubungan yang baik dengan semua pihak termasuk wartawan atau media sebagai partner polir yang menjadi motor penggerak pemberitaan tugas-tugas kepolisian.
"Saya sudah satu bulan dipercayakan memimpin sebagai Kapolda dan sudah menjalin silaturahmi dengan berbagai pihak. Hari ini kembali bersama teman-teman wartawan," ujarnya.
Ia mengakui, tugas polri harus membutuhkan dukungan dari media karena sesukses apa pun yang dikerjakan oleh Polri, jika tidak dipublikasikan maka masyarakat tetap menganggap polri tidak bekerja.
"Dimana pun itu. Media itu sangat penting agar menyampaikan informasi kepada masyarakat. Tugas dan elayanan harus diketahui masyarakat melalui media. Informasi yang dilakukan oleh polri juga sudah mudah mendapat akses yang mudah," katanya.
Lanjut, Irjen Johni, tidak hanya tugas pelayan polri yang positif yang diberitakan manu ia berharap adanya kritikan dan masukan dari masyarakat melalui media untuk terus berbenah diri. "Kami siap terima berbagai kritikan terkait pelayanan polri," pintanya.
Dikatakan anggota polri yang kini bertugas di Polda NTT kurang lebih 11 ribu orang dan tidak menutup kemungkinan ada yang melakukan kesalahan-kesalahan diluar kendali. Tetapi bagi yang melanggar dan mencoreng nama baik institusi akan diberikan sangsi tegas sesuai aturan yang berlaku.
"Kita tidak ingin membela diri atau pun tidak ingin disalahkan tetapi jika ada bukti kita akan tindak tegas anggota yang melanggar. Kita harus akui karena murid Tuhan Yesus hanya 12 saja ada satu yang jadi penghianat apa lagi organisasi dengan jumlah anggota 11 ribu orang ini," ungkapnya. (r3).