KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Prodi Sanitasi Politeknik Kesehatan (Poltekes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) Kupang menggelar Pentas Seni (Pensi) Sosial dan Budaya, Jumat (25/11).
Kegiatan yang berlangsung di lapangan Kampus Poltekes Kemenkes Kupang itu mengusung tema "Peranan kesehatan lingkungan dalam upaya melestarikan budaya daerah".
Acara yang mempertampil beragam motif daerah tersebut dibuka secara resmi oleh Ketua Prodi Sanitasi, Karolus Ngambut. Turut hadiri para dosen dan pegawai pada perguruan tinggi negeri itu.
Dermin Sidda, Ketua HMJ Sanitasi mengatakan kegiatan tersebut hanya dilangsungkan selama satu hari dengan memperlombakan lima mata lomba. Lomba yang diselenggarakan antara lain lomba tarian kreasi adat daerah, lomba solo lagu daerah, lomba vocal grup lagu daerah, lomba fashionshow pakaian adat daerah dan lomba deskripsi budaya daerah.
"Mata lomba ini akan dinilai oleh sembilan orang juri. Dua orang diantaranya didatangkan dari luar sedangkan tujuh orangnya merupakan dosen Prodi Sanitasi," katanya.
Dijelaskan, kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan Prodi Sanitasi. Pentas Seni sempat tidak digelar dua tahun akibat adanya pandemi covid-19. "Kegiatan pentas seni sosial budaya ini digagas sejak lama tetapi terkadang tidak terselenggara karena sejumlah hambatan," pintanya.
Ratusan peserta dilibatkan dan memeriahkan kegiatan ini dan memperebutkan total hadiah kurang lebih Rp 10 juta. Ditambahkan acara tersebut bertujuan agar mahasiswa terus menjaga dan melestarikan budaya daerah di lingkungan kampus.
"Ini tidak semata-mata hanya mengejar uang hadiah tetapi melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan serta memplberikan pembelajaran kepada mahasiswa dalam mempertanggungjawabkan suatu tugas," katanya.
Ketua Prodi Sanitasi, Karolus Ngambut dalam sambutannya pembukaan kegiatan pentas seni sosial budaya itu menyampaikan terima kasih kepada mahasiswa dan panitia yang telah terlibat mensukseskan kegiatan tersebut.
"Patut kami sampaikan apresiasi dengan kerja keras dan atas tanggung jawab yang diemban HMJ dapat menyelenggarakan kegiatan positif ini," sebutnya.
Lanjutnya, dalam setiap proses pendidikan tidak hanya membutuhkan pembelajaran yang menambah pengetahuan dari jurusan saja tetapi juga membutuhkan kegiatan ekstrakurikuler untuk mengasah dan membina kemampuan mahasiswa.
"Selain belajar tentang pengetahuan maka perlu juga mengikuti kegiatan seperti ini agar meningkatkan hard skill dan soft skill," bebernya.
Ia berharap kedepan kegiatan-kegiatan seperti itu terus dilakukan dengan melibatkan semua mahasiswa karena sudah menjadi keharusan untuk didukung dari pihak kampus. (r3).