Pipa Air untuk Kisol Putus karena Banjir, UPTD SPAM Sampaikan Hal Ini

  • Bagikan
Banjir menerjang menyebabkan pipa putus di Kali Wae Pake pada Jumat (25/11). Akibatnya suplai air bersih bagi masyarakat Kisol, Kelurahan Tanah Rata, Kota Komba terganggu. (FOTO: Dok. UPTD SPAM)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pipa air milik Unit Pelaksana Teknis Daerah Sistem Penyediaan Air (UPTD SPAM) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), putus akibat diterjang banjir Kali Wae Pake. Akibatnya suplai air bersih bagi masyarakat Kisol, Kelurahan Tanah Rata, Kota Komba terganggu.

Bencana banjir itu terjadi pada 25 November 2022, dimana saat itu wilayah Matim diguyur hujan lebat. Pihak UPTD SPAM belum bisa untuk melakukan penanganan, pasalnya kondisi arus banjir Wae Pake belum surut. Apalagi wilayah itu masih diguyur hujan, dan beresiko terhadap petugas. Pelanggan tentu diminta untuk bisa memahami situasi yang terjadi.

"Peristiwa ini kami sudah sampaikan ke pelanggan melalui forum IKK Kisol. Kami sampaikan permohonan maaf atas peristiwa yang tidak disengaja, tapi karena bencana banjir. Sehingga untuk sementara waktu, suplai air untuk IKK Kisol belum bisa dilayani," ujar Kepala UPTD SPAM Matim, Fransiskus Yun Aga kepada TIMEX di ruang kerjanya, Senin (28/11).

Fransiskus yang akrab disapa Kevin mengatakan, penanganan pipa yang putus di Kali Wae Pake, akan dilakukan setelah arus banjir surut. Pipa yang putus akibat banjir itu merupakan jaringan distribusi utama untuk wilayah IKK Kisol dengan sasaran sebanyak 50-an pelanggan. Pipa jenis Gip berukuran 6 dim, tidak saja putus tapi juga terhanyut banjir sepanjang 10 meter.

Sehingga, lanjut Kevin, dalam penangananya tidak bisa dilakukan oleh tiga atau empat orang, tapi harus lebih dari jumlah itu. Hal hal pertama yang dilakukan, mengangkat kembali pipa yang terseret arus banjir itu. Selain itu, saat proses las, sisi kiri dan kanan, harus ditandu oleh berapa orang. Satu orangya bertugas untuk las. Tentu juga penuh dengan hati-hati, karena kerja menggunakan arus listrik.

"Mesin las ini saja tidak bisa dipikul satu orang. Apalagi pipa yang putus ini, melewati lokasi yang terjal. Pipa ini juga berat, sehingga untuk angkat dari dalam kali butuh banyak orang. Belum lagi pekerjaan di tengah kali dan menggunakan arus listrik, sehingga cukup rawan resiko," kata Kevin.

Kondisi itu, lanjut Kevin, tidak berarti pihaknya menyerah. Namun demi melayani kebutuhan dasar masyarakat, khususnya pelanggan, pihaknya memastikan siap untuk menangani pipa putus ini. Hanya saja pihaknya masih menunggu kondisi arus Kali Wae Pake surut atau normal. Juga cuaca bersahabat alias tidak hujan.

Sehingga pihaknya berharap, dalam pekan ini pipa yang putus total itu, bisa disambung kembali. Sembari Kevin mengimbau ke masyarakat, bahwa saat ini masih musim hujan dan pada sisi lain alam sekitar bisa terjadinya bencana. Sebut saja terjadinya tanah longsor, dan banjir, sehingga menggangggu jaringan distribusi air.

Sehingga dengan kondisi itu, ke depan bisa saja terjadi, dan tentunya masyarakat bisa memahami kondisi itu. Hal lainya, jika saja adanya penanganan terlambat dari pihak UPTD SPAM, tentu karena keterbatasan sarana. Apalagi medan dan wilayah kerja cukup luas. Disini yang pasti tidak bisa diselesai dengan cepat. 

"Kalau kondisi alam, seperti terjadi musim hujan, tanah longsor dan banjir, teman-teman kita pasti kerja penuh dengan kewaspadaan, apalagi sumber air ada di tengah hutan dan hanya bisa dilalui dengan jalan kaki. Sehingga kami harap pengertian dari masyarakat. Kalau ada hal berkaitan dengan gangguan layanan, untuk langsung disampaikan ke petugas atau ke nomor kantor UPTD SPAM, biar kita mendapat informasi resmi atau valid," pungkas Kevin. (*)

Penulis: Fansi Runggat

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan