Atraksi Seni Expo Pendidikan di Matim Berlangsung Meriah, Begini Respon Bupati Agas

  • Bagikan
PELAJAR KREATIF. Pelajar SD Sita, Kecamatan Rana Mese, Kabupaten Matim menampilkan atraksi seni musik tradisional pada kegiatan Expo Pendidikan di Matim, Senin (28/11). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

BORONG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-15 Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Matim, menyelenggarakan Expo Pendidikan. Salah satu yang ditampilkan dalam kegiatan itu, yakni atraksi seni para pelajar TK, SD, dan SMP.

Kegiatan yang berlangsung pada Senin (28/11), di aula Setda Kabupaten Matim di Lehong, Desa Gurung Liwut, Kota Borong ini dibuka langsung Bupati Matim, Agas Andreas. Hadir Sekda Matim, Boni Hasudungan, Kepala Dinas PPO Matim, Basilius Teto, Staf Ahli Bupati, Para Asisten Sekda, Tim Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), Kemendikbud, Ristek dan Teknologi RI, serta hadiri sejumlah pimpinan OPD.

Hadir juga kepala sekolah, para guru, dan para pelajar. Dalam kegiatan itu, juga berlangsung kegiatan talkshow melibatkan para pakar pendidikan, baik dosen Universitas Katolik (Unika) Santo Paulus Ruteng, LSM WVI, dan organisasi sekolah penggerak. Acara itu ditangani langsung Sekertaris Dinas PPO, Rofinus Hibur, Kepala Bidang Pembinaan SMP, Winsenius Tala, dan Kepala Bidang Pembinaan SD, Bruno Ismail.

"Kegiatan expo ini menampilkan berbagai kegiatan, seperti talkshow dan pentas seni, baik itu seni musik, menari, puisi, dan menyanyi melibatkan para siswa dari sejumlah sekolah di kabupaten Matim, baik TK, SD dan SMP," kata Kepala Dinas PPO Matim, Basilius Teto.

Menurut Basilius, kegiatan itu juga menampilkan pameran hasil karya sekolah penggerak yang ada di Matim. Dia juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih, karena para guru dan para siswa mampu menampilkan dengan baik dalam kegiatan Expo berlangsung. Kegiatan itu dilaksanakan untuk memeriahkan HUT Ke-15 Kabupaten Matim yang jatuh pada 23 November 2022. "Melangkah lebih maju, dengan memwujudkan pendidikan Matim yang inovatif dan berkarakter," katanya.

Peneliti Muda Tim PSKP Kemendikbud, Ristek dan Teknologi RI, Unggul Sudrajat, dalam kesempatan itu mengatakan, pihaknya tercengang dengan kerja keras dari pihak Dinas PPO, panitia, para guru, dan siswa yang telah menyelenggarakan kegiatan expo pendidikan tersebut lantaran dilaksanakan dengan penuh semangat, dimana hal ini tidak terjadi di daerah lain.

Sudrajat mengatakan, kegiatan ini juga menampilkan semangat untuk maju dan melepaskan diri dari kebodohan di bumi Matim. Dia juga mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Bupati Matim, Agas Andreas, karena selama kepemimpinannya banyak terjadi perubahan di bidang pendidikan.

Ibarat gayung bersambut, terhadap kebijakan merdeka belajar yang telah digulirkan oleh Kemendikbud dan Ristek, karena mendapat sambutan sangat positif dari Kabupaten Matim.

"Kebijakan merdeka belajar hingga episode ke-22 ini ada sekolah penggerak, guru penggerak, ada implementasi kurikulum merdeka belajar yang dijalankan sangat aktif di Kabupaten Matim. Kami berharap dukungan dan kerja sama Pemerintah Daerah bersama Kementerian Pendidikan akan terus berlanjut. Sehingga dibawa kepemimpinan Bupati Agas Andreas menjadikan Kabupaten yang maju dan berkembang," harap Sudrajat.

Sementara Bupati Agas mengaku bangga dengan kegiatan Expo Pendidikan yang dilaksanakan oleh Dinas PPO Matim. Dia juga bangga dengan kreativitas dan inovatif dari para guru dan siswa dalam kurikulum merdeka belajar yang tampil dalam kegiatan expo itu. Hal itu tentu ikut mencerminkan semangat Kabupaten Matim yang terus berupaya mewujudkan kabupaten ramah anak. 

"Tahun depan saya minta kegiatan expo pendidikan ini bisa laksanakan yang lebih luar biasa lagi. Karena disinilah ajang untuk kita menunjukkan kreativitas kita. Saya melihat kreativitas dan inovatif guru dan siswa-siswi melalui gelar karya calon guru penggerak, begitu luar biasa," ujarnya.

Bupati Agas juga meminta kepada para pejabat di Matim, bisa membeli hasil karya tersebut. Hal tersebut untuk memberikan naluri bisnis mereka berkembang, jika karyanya dihargai.

Menurut Bupati Agas, disini tentu ada kemajuan di bidang pendidikan yang sudah tercapai, namun perlu dilihat juga masih banyak kekurangan-kekurangan yang perlu dibenahi.

Kata dia, tidak boleh puas dengan kemajuan yang ada, karena tantangan setiap hari terus berubah, maka tuntutanya juga semakin hari semakin berubah. Bupati Agas juga bangga kepada para guru yang selalu menyambut dengan baik setiap program yang diberikan, baik sekolah penggerak, guru penggerak dan implementasi kurikulum merdeka belajar. 

"Kita rencanakan agar mulai tahun depan guru penggerak dicalonkan menjadi kepala sekolah. Hal ini sebagai bentuk penghargaan karena mereka telah bekerja keras untuk pendidikan. Semangat yang tinggi untuk berubah dan terus berinovasi terlihat dari antusiasme sekolah-sekolah mengambil bagian dalam sejumlah program prioritas kemendikbud," ujar Bupati Agas. (*)

Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan