Bupati Manggarai Resmikan Program HAMP-MBR Bagi 311 Sasaran di Desa Rado

  • Bagikan
Bupati Hery Nabit (Membungkuk) didamoingi Ketua DPRD Matias Masir dan Direktur Perumda, Marsel Sudirman membuka kran air sebagai tanda peresmian program hibah air minum perkotaan bagi MBR di Desa Rado, Kamis (1/12). (FOTO: FANSI RUNGGAT/TIMEX)

RUTENG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Bupati Manggarai, Hery Nabit meresmikan Program Hibah Air Minum Perkotaan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (HAMP-MBR) di Desa Rado, Kecamatan Cibal, Kamis (1/12). Sebanyak 311 sasaran di desa ini akhirnya bisa menikmati program MBR dari Perumda Air Minum Tirta Komodo Ruteng.

Peresmian itu ditandai dengan membuka kran air. Hadir saat itu Direktur Perumda Tirta Komodo, Marcel Sudirman, unsur Forkopimda, Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir, sejumlah pimpinan OPD, pimpinan BUMN atau BUMD, Camat Cibal, Kades Rado, tokoh masyarakat Rado, tua adat, serta warga setempat.

"Kegiatan peresmian air minum bersih hari ini penting dilakukan. Sebenarnya untuk mengingatkan kita semua bahwa kita sudah memulai. Artinya ke depan kita pelihara dengan baik soal mata air, sehingga tetap terjaga dengan baik untuk kepentingan bersama," ujar Bupati Hery Nabit saat meresmikan program MBR di Desa Rado.

Menurutnya, program MBR merupakan wujud komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai melalui Perumda Air Minum Tirta Komodo Ruteng, dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Salah satunya warga Desa Rado yang boleh menikmati program tersebut. Tentu semua berharap bahwa perhatian pemerintah akan tetap ada untuk seluruh desa di Manggarai.

Menurutnya, banyak kebutuhan masyarakat Manggarai, namun pemerintah coba melayani satu persatu kebutuhan tersebut. Seperti sekarang menghadirkan air minum bersih bagi masyarakat. Biaya yang dibebankan kepada warga sebagai penerima manfaat dari program hibah air minum khusus MBR sangatlah murah.

“Dengan biaya administrasi sebesar Rp 100.000, sangatlah membantu masyarakat, dibandingkan dengan kabupaten lain yang biaya administrasinya lebih tinggi dari kita punya saat ini,” sebut Bupati Hery Nabit.

Bupati Hery juga mengatakan, pentingnya konsumsi air minum bersih sebagai salah satu upaya dalam usaha pencegahan stunting di Kabupaten Manggarai. Ketersediaan air minum bersih, tentu berkontribusi besar dalam penanganan stunting. Intervensi penyediaan air minum serta perubahan perilaku hidup sehat menjadi bagian penting dalam upaya pencegahan stunting.

“Bukan hanya soal gizi bayi, bukan hanya pemberian asupan gizi yang memenuhi standar untuk ibu hamil, dan ibu menyusui. Tetapi penyediaan air minum bersih mempunyai peran penting dalam pencegahan stunting,” katanya.

Sementara Direktur Perumda Air Minum Tirta Komodo Ruteng, Marsel Sudirman, dalam kesempatan itu menjelaskan, Perumda Komodo menargetkan 3.250 sambungan rumah (SR) rampung di tahun 2022, dan dapat direalisasikan dengan baik. Sekarang sudah masuk pada angka 3.099 SR dari program MBR.

Menurut Sudirman, untuk Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), hanya dua kabupaten saja yang menjalankan program air minum bersih perkotaan khusus MBR, yakni Kabupaten Manggarai dan Kabupaten Flores Timur. Kabupaten Manggarai menjadi urutan pertama dengan SR terbanyak, sedangkan Flotim hanya menyanggupi 500 SR.

"Di sini, kita patut berbangga bahwa kita yang terbesar kuotanya dari pemerintah pusat kepada Pemkab Manggarai. Kerja keras yang dilakukan oleh seluruh jajaran Perumda, tentunya sejalan dengan visi-misi Bupati-Wakil Bupati Manggarai, yakni memperjuangkan penyediaan air minum bersih bagi masyarakat Manggarai," jelas Sudirman.

Sudirman menambahkan, untuk 3.099 masyarakat penerima program MBR di Manggarai ini tersebar di beberapa kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Reok, Wae Ri'i, Cibal, Satar Mese, Satar Mese Barat, Satar Mese Utara, Lelak, dan Kecamatan Lengke Rembong. Tinggal dua kecamatan yang belum masuk, yakni Kecamatan Rahong Utara dan Reok Barat. (*)

Penulis: Fansi Runggat
Editor: Marthen Bana

  • Bagikan