Pulangkan Ronaldo Cs, Moroko Cetak Sejarah Baru Piala Dunia

  • Bagikan
Maroko mencetak sejarah di Piala Dunia sebagai tim Afrika pertama yang bisa melaju sampai semifinal. Hal ini dicapai setelah mereka menundukkan Portugal 1-0, Sabtu (10/12) malam. (Dok. FIFA/JawaPos.com)

Jadi Tim Afrika Pertama yang Lolos ke Semifinal

DOHA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Sejarah baru terukir di perhelatan Piala Dunia FIFA kali ini. Maroko, negara yang sama sekali tidak diunggulkan diajang ini, di luar dugaan berhasil meroket dan sukses menggapai babak semifinal. Sejarah baru bagi benua Afrika tercipta di Piala Dunia 2022.

Pencapaian Maroko di Piala Dunia 2022 ini melewati capaian tiga negara Afrika lain yang hanya bisa melangkah sampai babak perempat final di tiga piala dunia terdahulu. Mereka adalah Kamerun di Piala Dunia 1990, Senegal di Piala Dunia 2002, dan Ghana di Piala Dunia 2010.

Diasuh oleh Walid Regragui, Maroko sukses menjadi tim Afrika pertama yang melangkah sampai babak semifinal Piala Dunia. Hasil luar biasa ini dicapai usai mereka secara tidak terduga memecundangi salah satu tim unggulan, Portugal 1-0 di babak perempat final, Sabtu (10/12) malam.

Menghasilkan gol semata wayang dari Youssef En-Nesyri di babak pertama, Maroko bermain bertahan di babak kedua. Mereka dengan sabar meladeni gempuran Timnas Portugal yang kembali memasukkan Cristiano Ronaldo di babak kedua setelah mantan bintang Manchester United itu tidak dijadikan starting XI.

Portugal mungkin saja bisa membalikkan keadaan jika gawang Maroko tidak dikawal oleh Yassine Bono. Tampil gemilang selama perhelatan Piala Dunia 2022, termasuk saat menangkap tiga tendangan penalti Spanyol di babak 16 besar, Bono kembali membuktikan kualitasnya sebagai tembok raksasa Maroko yang sukar dirubuhkan.

Ia sukses mengamankan sejumlah peluang yang dilepaskan oleh Portugal, termasuk tendangan keras dari Joao Felix yang menukik tajam ke arah gawang di menit 83, dan sepakan Ronaldo di menit 90+1.

Di menit 90+3, Portugal yang sudah frustrasi kembali terus berusaha menjebol pertahanan Bono setelah Walid Cheddira diganjar kartu merah.

Meski bermain hanya dengan 10 orang, Maroko tidak oleng. Mereka justru nyaris menggandakan keunggulan setelah Yahia Attiyat Allah berhasil memanfaatkan kelengahan Portugal yang terlalu asyik menyerang hingga lupa bertahan. Sudah berhardapan 1 on 1 dengan kiper Diogo Costa, Attiyat Allah sayangnya hanya melepaskan tendangan pelan yang kemudian bisa dihalau.

Para pemain dan staff Maroko pun bersorak kegirangan setelah wasit meniup peluit panjang. Mereka membuktikan bahwa nama besar bukan segala-galanya di panggung Piala Dunia. (jpc/jpg)

  • Bagikan