BAJAWA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ngada kembali menggelar kegiatan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif sebagai upaya mencegah pelanggaran Pemilu 2024 mendatang.
Pantauan TIMEX, kegiatan sosialisasi itu berlangsung di lantai 3, Hotel Corina, Kota Bajawa, Kabupaten Ngada, Sabtu (10/12). Kegiatan sosialiasi yang berlangsung selama dua hari itu melibatkan sebanyak 35 peserta.
Ludgardis Sebo selaku peserta dari OMK St Longginus Wolowio mengapresiasi Bawaslu Ngada yang sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif dengan melibatkan elemen masyarakat, khususnya dari OMK St Longginus Wolowio.
"Kegiatan sosialisasi pengawasan Pemilu partisipatif seperti ini dari pihak Bawaslu adalah pengalaman pertama untuk saya," ungkap Ludgardis.
Ia meminta kepada Bawaslu Ngada agar kegiatan sosialisasi seperti ini bisa dilakukan di paroki atau adanya kegiatan pekan OMK sehingga informasi ini bisa lebih cepat menyebar ke masyarakat.
Ketua Panitia, Yohanes Thomas Siu Dore sekaligus Staf PNS Bawaslu Ngada mengatakan, kegiatan sosialisasi ini merupakan amanah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu dan Peraturan Bawaslu Nomor 21 tahun 2018 tentang pengawasan penyelengaraan Pemilu. Selain itu juga untuk menjawab amanah dalam Peraturan Bawaslu Nomor 5 tahun 2022 tentang pengawasan penyelenggaraan Pemilu.
"Tujuan pelaksaaan kegiatan ini, tentu memaksimalkan tugas dan peran masyarakat dalam pengawasan partisipatif dalam mengawasi tahapan Pemilu pada pemilihan umum serentak tahun 2024 mendatang," ungkapnya.
Thomas menyebutkan, kegiatan sosialisasi ini diikuti sebanyak 35 orang. Rinciannya mahasiswa STIPER Flores Bajawa berjumlah 2 orang, STKIP Citra Bakti (2 orang), OMK Sanjos (2 orang), OMK MBC (2 orang), OMK St Longginus Wolowio (2 orang), Remaja Masjid Al-Ghuraba (2 orang), Pemuda GMIT Ebenhezer (2 orang), dan wartawan cetak dan online sebanyak 5 orang.
Ketua Bawaslu Ngada, Sebastian Fernandez mengatakan, pihaknya melaksanakan kegiatan sosialisasi bukan hanya kali ini saja, tetapi akan terus dilakukan hingga mendekati pada pemilu 2024 mendatang.
"Dengan tujuan sampai masyarakat Kabupaten Ngada mengerti dengan politik dan juga mengerti dengan tahapan pemilu hingga aturan pemilihan," ujarnya.
Menurut Sebastian, jika masyarakat sadar politik maka demokrasi dengan sendirinya akan baik karena masyarakat akan menggunakan hak pilihnya tanpa ada pemaksaan bahkan menghindari yang namanya politik uang.
Sebastian Fernandez berharap, dengan sosialisasi ini para peserta bisa menyebarkan informasi yang diperolehnya kepada masyarakat Ngada sampai ke pelosok.
Untuk diketahui, kegiatan sosialisasi pengawasanPemilu partisipatif ini melibatkan narasumber Ketua Bawaslu Ngada, Sebastian Fernandez, SE, Anggota Bawaslu Ngada, Timoteus E. Keli Sebo, S.IP, dan Videlis Dhiu, SE selaku Koordinator Sekretariat Bawaslu Ngada. (*)
Penulis: Saver Bhula
Editor: Marthen Bana