KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) mengaku tidak ikut dalam kontalasi politik calon Gubernur Tahun 2024 mendatang. Ia memilih kembali menjadi anggota DPR RI untuk merubah mindset pemerintah pusat tentang pembangunan di daerah.
Pernyataan tidak melanjutkan jabatan Gubernur NTT periode kedua ini, mendapat tanggapan dari Pengamatan Politik asal Undana, Yohanes Jimmy Nami.
Menurut Jimmy Nami, apa yang disampaikan Gubernur NTT memiliki makna bersayap. Tidak sekedar pernyataan lepas tetapi memiliki pesan politik yang sangat kuat.
Dikatakan, pernyataan tersebut merupakan gaya khas politikus yang mencoba mengontrol persepsi publik terhadap eksistensinya sebagai seorang politikus.
Alasan pertama, proses administrasi pilkada masih jauh, demikian juga dengan pelaksanaannya. Peluang terciptanya momentum politik yang biasa dikapitalisasi bagi kepentingan VBL masih terbuka luas.
Lanjut Jimmy, alasan kedua, bisa juga dibaca sebagai playing victim, ketika VBL mengatakan NTT butuh orang yang lebih tepat selain VBL sendiri, bisa kembali meraup simpati baik dari pendukung yang mungkin selama ini sudah berada diluar barisan karena kecewa dengan kepemimpinannya maupun pemilih baru yang bersimpati dengan karakter kepemimpinannya sebagai gubernur.
Alasan lainnya, kata Jimmy, bisa juga diterjemahkan sebagai sebuah pengakuan bahwa VBL sudah gagal memimpin NTT dengan segala kompleksitas masalah yang dihadapi selama periode kepemimpinannya dan mungkin sedang menyiapkan kader lain yang lebih tepat untuk melanjutkan estafet gubernur NTT.
"Ini menarik, karena jarang sekali pernyataan seperti ini disampaikan oleh tokoh politik dengan peluang periodesasi yang masih dapat dipertahankan," ujar Jimmy Nami.
Ditambahkan, peta politik lokal NTT tentunya sangat dipengaruhi konstalasi politik nasional, misalkan saja kebijakan DPP Nasdem tentunya akan berimbas pada konsolidasi partai pada level daerah.
Apa yang disampaikan VBL tentunya akan berimbas pada akselerasi partai Nasdem NTT karena VBL sudah menjadi ikon Nasdem NTT dalam posisinya sebagai Gubernur. Trendnya baru akan terlacak beberapa waktu kedepan, apakah mendapatkan tanggapan publik positif atau malah negatif.
"Skenario politik tentu sedang disiapkan oleh Nasdem NTT dengan rujukan trend politik publik NTT dalam menyikapi dinamika politik beberapa waktu kedepan," ungkapnya.
Sebelumnya, Viktor Laiskodat mengaku dirinya telah memahami secara baik persoalan di NTT dan hal ini membutuhkan desain pembangunan dari pemerintah pusat yang tepat.
"Setelah memimpin NTT, saya memahami benar persoalannya dan hari ini kekayaan NTT tidak bisa dikembangkan dengan baik bukan karena mindset pemimpin di NTT tetapi mindset di pemerintah pusat juga harus dirubah," ungkap usai menyerahkan DIPA di Ruang Fernandez Kantor Gubernur NTT, Jumat (9/12).
Untuk itu, kata Viktor Bungtilu Laiskodat ia ingin kembali ke pusat untuk mendesain pembangunan yang tepat sehingga NTT bisa bertumbuh hebat.
Ia menegaskan meski masyarakat menginginkan kembali dirinya calon gubernur namun belum tentu apa yang diinginkan masyarakat sesuai dengan apa yang dibutuhkan.
"Jadi apa yang dia butuhkan kita rubah dengan baik perencanaannya karena saya paham betul masalahnya," ujarnya.
Ditanya terkait langkah politik pada 2024 mendatang, ia mengaku ingin maju sebagai anggota DPR RI. "Iya," jawab suami dari Julie Sutrisno Laiskodat terkait calon DPR RI. (r3/ito)