Tingkatkan Kapasitas Diri Perempuan, DW Perumda Kupang Hadirkan Motivator Perubahan

  • Bagikan
MOTIVASI. Motivator Perubahan NTT, Mulyono Subroto (belakangi kamera) memotivasi ibu-ibu Dharma Wanita Perumda Kab. Kupang agar tampil lebih percaya diri dalam kegiatan yang berlangsung di Hotel Aston Kupang, Minggu (11/12). (FOTO: RESTI SELI/TIMEX)

KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Dharma Wanita (DW) Perumda Kabupaten Kupang menggelar Trainning Public Speaking dan Management Keuangan di Hotel Aston Kupang, Minggu (11/12).

Organisasi himpunan istri pegawai Perumda Kabupaten Kupang itu, fokus untuk meningkatkan kapasitas, kemampuan serta nilai diri seorang perempuan. Karena itu, dalam operasionalnya, Dharma Wanita sering mengadakan kegiatan-kegiatan positif dengan melibatkan seluruh anggota.

Ketua Dharma Wanita Perumda Kabupaten Kupang, Maya Mau-Sayuna mengatakan, kegiatan pelatihan yang digelar pukul 13.00 Wita itu, berangkat dari persoalan anggota Dharma Wanita, dimana sebagai seorang istri sekaligus ibu rumah tangga (IRT), sering memiliki keluhan atau rasa kurang percaya diri apabila ingin berbicara di depan umum.

“Takut dipandang sebelah mata lantaran hanya seorang istri dan IRT, padahal sebenarnya kita punya gagasan atau pendapat yang harus kita sampaikan, tetapi terhambat karena kurang percaya diri,” tuturnya.

Selain itu, kendala lain yang menjadi persoalan adalah kurangnya pemahaman dalam mengatur keuangan. Apalagi, uang merupakan hal sensitif yang sering memicu pertengkaran dalam rumah tangga.

“Kita sering diskusi bersama terkait permasalahan yang kita hadapai dan memang manajemen keuangan merupakan persoalan yang sering dihadapi ibu rumah tangga, karena itu kita gelar juga tema itu,” jelasnya.

Karena itu, Dharma Wanita Perumda Kab Kupang mengundang seorang Motivator Perubahan, Mulyono Subroto sebagai pemateri dalam pelatihan tersebut. Mulyono memaparkan, untuk bisa menjadi seseorang yang berani berbicara, harus mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Dengan begitu, dapat mengetahui apa yang akan dibicarakan.

“Harus paham, bahwa kita kenal diri sendiri. Jangan minder, karena orang lain terlalu tinggi diatas kita. Sebab semua orang sama. Yang terpenting adalah pahami bahwa diri ini bernilai, diri ini sempurna, diri ini bisa. Selanjutnya, kita akan tahu apa yang akan kita bicarakan,” ujarnya.

Jangan beritakan kesombongan, tetapi pengakuan. Menurut Mulyono, kesombongan hanyalah cerita omong kosong belaka. Tetapi, pengakuan adalah cerita yang terjadi dan pernah dilalui.
“Jangan cerita omong kosong, ceritalah kalau sudah pernah kita lakukan atau terjadi. Dengan begitu, akan memberikan kenyamanan dan kepercayaan diri bagi anda,” tegasnya.

Menurutnya, tanpa tahu apa yang dibicarakan, tidak akan bisa mempengaruhi orang lain. Sebab, inti dari public speaking adalah membuat orang lain terpengaruh dan memilih mengikutinya.
“Jadilah motivator bukan provokator,” ujarnya.

Lebih lanjut, Mulyono juga menyampaikan terkati manajemen keuangan. Ia menyebut, siapapun harus paham dalam membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Sayangnya, sering sekali keinginan menggerogoti kebutuhan. Hasilnya, manajemen keuangan menjadi hancur dan harus diperbaiki.

“Tetapi sulit mengurangi keinginan daripada kebutuhan. Bagaimana caranya? Ya harus paham apa tujuan sebenarnya uang tersebut?” tegasnya.

Ia mengatakan, yang menjadi tujuan utama dari rumah tangga adalah kebahagiaan. Sehingga, penggunaan dan pengaturan keuangan harus sehat dan mensejahterakan keluarga.
Setelah kegiatan tersebut berakhir, para anggota Dharma Wanita mengungkapkan, telah mendapatkan pencerahan dari kegiatan tersebut. (Cr1)

Editor: Marthen Bana

  • Bagikan