KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Internal (PkMI) UKAW 2022 ini merupakan implementasi nyata dari MoU antara UKAW dengan Majelis Sinode GMIT untuk berkolaborasi mengembangkan kehidupan bergereja dan berjemaat.
Mitra PkM UKAW 2022 ini adalah Jemaat GMIT Bait-El Kampung Baru Penfui Kupang. Pilihan terhadap mitra ini karena telah melakukan Sensus Jemaat pada tahun 2020 lalu, namun database ini belum dijemaatkan dalam bentuk digitalisasi berbasis aplikasi teknologi, komunikasi dan informasi yang menjadi kebutuhan dan tuntutan zaman era IT 4.0.
Mitra PkMI memiliki sistem manajemen administrasi masih bersifat manual dan kebanyakan dokumennya tersimpan secara fisik/cetak, dan mitra PkM belum memiliki website gereja sebagai media informasi-komunikasi kesaksian dan pelayanan kepada jemaat.
Kegiatan PkMI UKAW 2022 ini dilakukan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan bertempat di gedung gereja GMIT Bait-El Kampung Baru Penfui, Sabtu (3/12).
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Ketua Majelis Jemaat Pdt. Deciana Mooy-Baok, S.Th, didampingi oleh Sekretaris MJH Pnt. Maxfry Lay dan Sekretaris BP4J Pnt. Juneta Lomi-Petrus serta diikuti oleh sekitar 20 peserta dari berbagai unsur kategorial pelayanan yang didominasi oleh peserta berusia muda berlangsung lancar dengan dipandu MC, Dr. Beatrix M. Rehatta.
Ketua Majelis Jemaat Pdt. Deciana Mooy-Baok, menyebutkan, kegiatan ini adalah jawaban atas program pelayanan jemaat GMIT Bait-El Kampung Baru Penfui yang selama 2 tahun tertunda karena PPKM Covid-19.
Dikatakan situasi Covid-19 yang membatasi ruang gerak segala bentuk pelayanan administrasi dan kerohanian di gereja dan keterbatasan penguasaan IT dalam pelayanan gereja sangat mempengaruhi pelayanan.
"Untuk itu gereja bersyukur dan berterima kasih oleh adanya penguatan melalui PkM dari UKAW ini," ujarnya.
Ketua Tim PkMI UKAW, Dr. Yohanes Merryanto, sebelumnya mengatakan, selain adanya tuntutan gaya hidup yang semakin tinggi di era IT 4.0 saat ini, maka pengalaman semasa pandemi Covid-19 menghendaki adanya perubahan dan penyesuaian dalam layanan manajemen administrasi gereja dan layanan terkait ibadah.
Kondisi ini, katanya, menghendaki adanya transformasi digitasi database jemaat dan informasi pelayanannya ke format digital online.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kegiatan PkMI UKAW ini mencoba untuk membantu pengembangan dan pengelola database jemaat dalam bentuk digitalisasi berbasis aplikasi teknologi, komunikasi dan informasi sebagai sarana informasi yang mudah, cepat dan efektif untuk mendukung pelayanan gereja kepada jemaat, dan membangun sistem manajemen pelayanan gereja berbasis website.
"Pelaksanaan PkMI UKAW ini diberikan dalam bentuk bimbingan teknis kepada peserta dan pendampingan selama satu bulan. Peserta terdiri dari Majelis Jemaat Bait-El Kampung Baru Penfui, Tim IT, Wakil badan kategorial dan pegawai administrasi/TU gereja sebanyak 20 orang," sebutnya.
Dikatakan, bimbingan teknis terhadap peserta PkMI dilakukan oleh programmer Rutsel D. Beeh, S.Kom berupa pengelolaan website gereja, dan pengelolaan sistem informasi database jemaat.
"Pokok materi untuk pengelolaan web gereja terdiri dari tutorial dan praktek posting konten atau artikel, tutorial dan praktek pembuatan halaman statis/page pada website, serta tutorial dan praktek pembuatan menu tutorial dan praktek pembuatan user role pengelola website," katanya.
Sedangkan pokok materi untuk pengelolaan sistem informasi database gereja terdiri dari tutorial dan praktek pengisian data, tutorial dan praktek udah/update data, dan troubleshooting handle.
Diharapkan agar melalui kegiatan tersebut dapat meningkatnya pemahaman dan kemampuan staf, badan pengurus kategorial, majelis jemaat dan jemaat akan pentingnya digitalisasi database jemaat, mempermudah jemaat, staf, badan pengurus kategorial dan majelis jemaat dalam mengakses informasi dan kebutuhan pelayanan jemaat secara keseluruhan seperti data identitas jemaat, anggota sidi, jemaat yang berulang tahun dan data-data administrasi lainnya yang dibutuhkan warga jemaat dan pengurus gereja.
Dr. Yohanes menambahkan, keberhasilan kegiatan PkMI UKAW ini dapat diukur menggunakan dua indikator. Pertama, tersedianya website jemaat yang menampilkan informasi dan kegiatan pelayanan gereja yang ditunjukkan dengan jumlah upload konten sesuai kebutuhan jemaat dan mudah diakses.
Kedua, terciptanya suatu sistem administrasi dan manajemen pelayanan jemaat berbasis data digital yang informatif dan mudah diakses oleh seluruh warga gereja yang integral dalam laman website gereja.
Pada kesempatan ini, Sekretaris MJH dipilih menjadi koordinator dan super admin pengelolaan website dan database gereja dengan target penyelesaian isi pitur website gereja pada tanggal 10 Desember 2022, sedangkan pendampingan masih diberikan tanpa batas waktu hingga jemaat mampu secara mandiri dalam mengelola website dan sistem informasi database jemaat.
Saat pelaksanaan pelatihan ini nampak para peserta PkM sangat antusias dan bersemangat karena mereka mendapat pengetahuan dan ketrampilan baru tentang cara mengisi data pada website dan sistem informasi database jemaat.
Untuk diketahui Tim Pengabdi PkMI UKAW terdiri dari Dr. Yohanes Merryanto selalu ketua tim dan Dr. Beatrix M. Rehatta, Dr. Alfred G.O. Kase sebagai anggota serta programmer Rutsel D. Beeh, S.Kom dan asisten Yandri P. Benu. (r3)