KUPANG, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Pembangunan pertanian di Kabupaten Sabu Raijua terus digalakan pemerintahan di bawah kepemimpinan Bupati Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si. Untuk mendapatkan dukungan pemerintah pusat, Bupati Sabu Raijua mendatangani Kementerian Pertanian (Kementan) di Jakarta.
Di hadapan pejabat Kementan yang diwakili Hamid Sangadji, SP, selaku Kepala Bagian Perencanaan Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Bupati Nikodemus Rihi Heke memaparkan pembangunan pertanian di daerahnya dan meminta dukungan sarana prasarana pertanian.
Menurut bupati, visi besar yang diusung Pemkab Sabu Raijua adalah “Sabu Raijua Bersatu, Maju dan Bermartabat." Sedangkan misinya antara lain, meningkatkan Kualitas SDM dan Pengentasan Kemiskinan, Menjamin ketercukupan pangan, air dan energi serta meningkatkan daya saing dengan sektor pariwisata sebagai penggerak utama.
Selanjutnya, meningkatkan Kualitas Layanan Publik yang Profesional dan Mewujudkan Birokrasi yang Bersih, Efisien, Efektif, dan Akuntabel, meningkatkan Akses Masyarakat melalui Penyediaan Infrasutruktur yang Handal, Pemerataan Wilayah serta Menjamin Pembangunan Berkelanjutan.
Sedangkan konsepsi pembangunan pertanian Kabupaten Sabu Raijua terdapat dalam misi ke-3 yakni, menjamin ketercukupan pangan, air, dan energi serta meningkatkan daya saing dengan sektor pariwisata sebagai penggerak utama. Sasarannya adalah menjamin ketercukupan pangan menuju Sarai Cukup Pangan.
Dalam pemaparannya di hadapan pejabat Kementan, Bupati Nikodemus menjelaskan bahwa kabupaten yang ia pimpin saat ini sedang giat-giatnya mempersiapkan lahan pertanian untuk mulai menanam di musim hujan.
Kendala yang dihadapi adalah keterbatasan alat pertanian berupa traktor besar dan hand tractor, bibit, dan ketersediaan pupuk. Khusus Alsintan, diakuinya telah memiliki tractor namun keberadaan alsintan tersebut mulai rusak. Oleh karenanya, kedatangannya kali ini untuk meminta bantuan Kementian membantu alsintan untuk Kabupaten Sabu Raijua.
Menurut Bupati Nikodemus, selama ini masyarakat mengolah lahannya masih dengan cara sederhana. Dengan dukungan alsintan, masyarakat bisa memperluas lahan garapannya sehingga berproduksi lebih banyak.
Dengan tingginya produksi, masyarakat bisa melakukan saving guna mengatasi inflasi yang saat ini sangat tinggi. Meski demikian, inflasi di Kabupaten Sabu Raijua saat ini masih bisa diatasi, sebab jika masyarakat mengalami kekurangan pangan, dipasok oleh pedagang dari Sulawesi Selatan.
“Tapi kami juga terus berproduksi khususnya rumput laut yang banyak dibeli oleh pedagang dari Sulawesi Selatan yang datang membawa pasokan pangan. Kami ingin agar setiap produksi harus ada kelebihan untuk saving dalam rangka mengatasi inflasi. Kami datang ke sini dan berharap agar Alsistan kami bisa diperhatikan oleh Kementrian,” pungkas Bupati Nikodemus. (*/yoppylati)