Kosultan Paparkan Rencana Induk Bandara Eilode di Kemenhub, Ini Harapan Bupati

  • Bagikan
BANDARA BARU. Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke memenuhi undangan Kemenhub RI untuk mengikuti pemaparan kajian pembangunan Bandara Eilode di Sabu. Bandara Eilode rencananya mulai dibangun tahun 2023 mendatang. Bupati Nikodemus saat berjabatan tangan dengan Pejabat Kemenhub. (FOTO: Diskominfo Sarai)

JAKARTA, TIMEXKUPANG.FAJAR.CO.ID-Rencana pembangunan bandar udara (Bandara) baru di Kabupaten Sabu Raijua semakin menemui titik terang. Hal itu ditandai dengan selesainya Kajian Rencana Induk Bandara Eilode.

Rencana induk tersebut dipaparkan tim konsultan perencana di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI, Senin (12/12). Pemaparan ini dilakukan di hadapan Kasubdit Ketatabandarudaraan, Prasettyo. Hadir saat itu sejumlah pejabat Kemenhub RI, Bupati Sabu Raijua, Drs. Nikodemus N. Rihi Heke, M.Si didampingi Kadis Perhubungan Sabu Raijua, Dra. Utik Wibowati, serta pejabat dari Dinas Perhubungan (Dishub) NTT.

Sebelumnya, Pemkab Sabu Raijua telah melakukan kajian tentang pembangunan bandara baru bekerjasama dengan konsultan perencana yang ahli di sektor perhubungan.

Sebagaimana diketahui, Kabupaten Sabu Raijua saat ini telah memiliki bandara, yakni Bandara Terdamu di Kecamatan Sabu Barat. Bandara tersebut hanya bisa didarati pesawat‐pesawat berukuran kecil bermuatan 12 orang. Untuk bisa mendaratkan pesawat jenis ATR, dibutuhkan bandara baru sebagai upaya meningkatkan kemajuan dan pembangunan Kabupaten Sabu Raijua.

Adapun rencana pembangunan bandara baru direncanakan dibangun di Desa Eilode, Kecamatan Sabu Tengah. Saat ini, Pemkab Sabu Raijua telah menyiapkan lahan untuk pembangunan bandara yang panjangnya mencapai 3.000 meter tersebut.

Bupati Sabu Raijua, Nikodemus N. Rihi Heke yang dihubungi dari Kupang mengakui, jika pihaknya telah memaparkan hasil kajian pembangunan Bandara Eilode di Kemenhub RI. Pemaparan tersebut dilakukan setelah konsultan menyelesaikan kajian ilmiahnya.

Mengenai pentingnya membangun bandara baru, Bupati Nikodemus Rihi Heke menjelaskan bahwa Pulau Sabu merupakan satu pulau kecil yang dikategorikan sebagai daerah 3T dan memiliki ketergantungan pada iklim/cuaca untuk keluar dan masuk.

DATANGI BAPPENAS. Bupati Sabu Raijua, Nikodemus Rihi Heke menemui pejabat Bappenas RI guna meminta dukungan agar disiapkan anggaran dalam APBN 2023 guna pembangunan bandara di Sabu Raijua. (FOTO: Diskominfo Sarai)

Sabu Raijua, katanya , hanya bisa diakses dengan menggunakan kapal laut dan pesawat. Penggunaan kapal laut sangat tergantung pada iklim/cuaca. “Jika cuaca tidak bersahabat atau musim angin alternatif angkutan keluar dan masuk Sabu Raijua hanya bsa dilakukan dengan menggunakan pesawat,” katanya.

Saat ini, lanjutnya, Kabupaten Sabu Raijua telah memiliki Bandara Tardamu yang hanya memiliki panjang landasan pacu 900 meter dan lebar 23 meter sehingga hanya bisa didarati pesawat kecil dengan kapasitas penumpang 12 orang.

Peran penting kehadiran bandara di Sabu Raijua, kata Bupati Nikodemus, karena daerah itu berada di wilayah yang berbatasan langsung dengan negara lain, seperti Australia yang jika ditinjau dari segi pertahanan keamanan, perlu adanya bandara yang lebih besar dari pada saat ini.

Menurutnya, studi kelayakan yang dilakukan tersebut dimaksudkan untuk mengkaji seberapa jauh bandara ini dapat dikembangkan guna mendukung dan mengantisipasi pengembangan sosial dan ekonomi Kabupaten Sabu Raijua dan Provinsi NTT serta menampung kebutuhan akan jasa transportasi udara, khususnya untuk penumpang dan kargo hasil perikanan serta barang komoditas lainnya.

Studi ini, lanjut Bupati Nikodemus, juga bertujuan menyediakan pedoman berupa informasi yang diperlukan bagi pembangunan/pengembangan Bandara Kabupaten Sabu Raijua yang disusun dalam suatu rencana induk bandara.

Bupati berharap, kehadiran bandara tersebut dapat dijadikan sebagai pintu gerbang pembangunan di daerah itu sehingga mendorong dan penunjang kegiatan pariwisata dan perdagangan serta dapat meningkatkan aksesibilitas antarpulau di Kabupaten Sabu Raijua.

“Kami akan terus berusaha untuk melengkapi persyaratan yang belum lengkap. Komunikasi dengan beberapa instansi terus kita tingkatkan, termasuk dengan Pak Gubernur NTT, perwakilan kita di DPR RI, dengan Menko Kemaritiman juga sudah dikomunikasikan, dan Kementrian Pertahanan. Bahkan Manteri Perhubungan sendiri sudah turun untuk melihat langsung lokasi bandara baru. Saya sebagai Bupati Sabu Raijua merasa bahwa Kemenhub sudah mendukung full pembangunan bandara baru, kami harapkan ke depan tetap mendapatkan dukungan,” urai Bupati Nikodemus Rihi Heke.

Setelah menghadiri kajian tentang pembangunan bandara baru oleh tim konsultan, Bupati Sabu Raijua selanjutnya mendatangi Kantor Bappenas. Di kantor perencanaan tersebut, Bupati dan rombongan diterima Kasubdit Bidang Udara dan Bina Marga Direktorat Transportasi, Ahmad Zainudin. Pertemuan ini untuk meminta dukungan anggaran pembangunan bandara baru untuk dianggarkan di APBN Tahun 2023. (*/yl)

  • Bagikan